StockReview.id – Emiten maskapai penerbangan, PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) berencana menambah armada pesawat pada 2023. Penambahan kapasitas penumpang lewat ekspansi armada ini diharapkan dapat mengembalikan bahkan meningkatkan performa perseroan ke level sebelum pandemi pada tahun 2019.
“Perseroan akan memulihkan kembali armada yang sebelumnya grounded berkaitan dengan tekanan dari operasional selama periode pandemi. Sekaligus juga mendatangkan armada baru Airbus 320 untuk melengkapi armada yang ada saat ini,” ujar Veranita, dalam Paparan Publik Virtual pada Rabu (21/12).
Presiden Direktur Air Asia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga memaparkan, perseroan berupaya meningkatkan jumlah armada pesawat, dari semula 28 armada di 2019 bertumbuh menjadi 32 armada di 2023. Untuk diketahui, selama 2022 CMPP berhasil menerbangkan 16 armada pesawat dari total 23 armada yang dimiliki. Sedangkan pada tahun 2021 pihaknya hanya menerbangkan sebanyak 8 armada pesawat.
Sejalan dengan hal tersebut, CMPP ingin mempertahankan split penerbangan domestik dan internasional. Di mana, segmen domestik punya kapasitas 34% dan internasional 66%. Pihaknya memproyeksikan penambahan armada pesawat itu bakal menumbuhkan jumlah penumpang Air Asia Indonesia minimal 11% dibandingkan kondisi pada tahun 2019. Pihaknya memproyeksikan penambahan armada pesawat itu bakal menumbuhkan jumlah penumpang Air Asia Indonesia minimal 11% dibandingkan kondisi pada tahun 2019.
“Diharapkan penumpang yang diterbangkan akan tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan kapasitas penumpang, adalah 14% dibandingkan pra Covid-19 level di 2019 dan merupakan pencapaian lebih dari 181% apabila dibandingkan dengan full year 2022,” imbuh Veranita.
Meski begitu, belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang dianggarkan tahun depan cukup besar yang digunakan untuk maintenance engineering pengoperasian armada. Pada kesempatan yang sama, Direktur Air Asia Indonesia Leon Rubben menambahkan, rencana penambahan armada di 2023 bakal dilakukan melalui mekanisme leasing.
Hingga September 2022, CMPP tercatat membukukan pendapatan sebesar 2,50 triliun. Angka ini melesat signifikan 415% daripada pendapatan per September 2021 yang senilai Rp 488 miliar. Sedangkan dari sisi EBITDA terpantau masih minus Rp 718 miliar. Angka ini meningkat dari sebelumnya Rp 683 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. CMPP tercatat membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 1,64 triliun. Masih lebih tinggi dari sebelumnya Rp 1,48 triliun per September 2021.