StockReview.id – Jelang akhir tahun, perbankan mengebut penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Rata-rata bank telah menyalurkan lebih dari 90% dari plafon KUR yang diperoleh dari pemerintah. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk misalnya mencatatkan telah menyalurkan KUR senilai Rp 230,08 triliun hingga November 2022. Nilai itu setara dengan 90% dari kuota KUR BRI sebesar Rp 257,39 triliun di sepanjang tahun ini.

“Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, penyaluran KUR BRI pada November 2022 tercatat tumbuh 26,84% yoy. Mayoritas penyaluran KUR BRI disalurkan kepada sektor produksi, dengan proporsi mencapai 58,41%,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto.

BRI mampu menjaga kualitas KUR yang disalurkan ke para pelaku UMKM. Tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR BRI hanya 1,03% pada akhir November 2022. Sedangkan, PT Bank Mandiri (Persero) mencatatkan penyaluran KUR sebesar Rp 37,63 triliun kepada 337.980 debitur hingga November 2022. SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan, nilai itu mencapai 94,10% dari target KUR Bank Mandiri tahun 2022 sebesar Rp 40 triliun.

“Realisasi itu tumbuh sebesar 11,74% jika dibandingkan November 2021 yang hanya sebesar Rp 33,68 trilliun. Hingga November 2022, penyaluran KUR Bank Mandiri didominasi oleh Sektor Produksi sebesar 59,70% dari total penyaluran atau sebesar Rp 22,47 triliun,” katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/12).

Seiring dengan penyaluran KUR yang meningkat. Bank Mandiri bisa mempertahankan kualitas penyaluran KUR. Terlihat dari NPL KUR berada di level 0,83% per 30 November 2022. “Pada 2023 Bank Mandiri optimistis untuk dapat terus meningkatkan plafon penyaluran KUR dengan proyeksi plafon penyaluran KUR Bank Mandiri meningkat sebesar 20% dari plafon KUR tahun 2022,” ujar Josephus.

Sementara, General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil Bank BNI Sunarna Eka Nugraha menyebut, penyaluran KUR BNI sebesar Rp 32,3 triliun per November 2022. Jumlah tersebut meningkat 14,3% dibanding periode sama 2022.

“Penyaluran KUR untuk tahun ini masih didominasi sektor perdagangan sebesar 50% dimana dilatarbelakangi peningkatan permintaan berkat pemulihan sektor tersebut di sepanjang tahun 2022,” tuturnya.

Kualitas kredit KUR BNI juga relatif masih sangat terjaga. BNI masih terus dapat mempertahankan angka NPL KUR dikisaran 1%. Sedangkan pada 2023, BNI masih belum mendapatkan angka final terkait plafon KUR.

“Tetapi kami akan tetap berkomitmen memberikan upaya terbaik untuk mendukung pelaku UMKM Indonesia untuk tumbuh dan berkembang melalui solusi perbankan yang unggul,” paparnya.