Manager Environment and Social Responsibility Asuransi Astra, Wioko Yudhantara; VP Governance, Risk Management, and Compliance Asuransi Astra, Djoko Anindito; Marketing – Commercial & Health Business Director Asuransi Astra, Gunawan Salim; Regional Manager Branch Management Asuransi Astra, Muliawansyah; Branch Manager Denpasar Asuransi Astra, Rangga Septiana saat peresmian solar panel di Kantor Cabang Asuransi Astra Denpasar.

StockReview.id – Asuransi Astra menjadi salah satu pelaku usaha mengimplementasikan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) di berbagai aktivitas perusahaan, secara resmi melakukan pemasangan solar panel di Asuransi Astra Cabang Denpasar sebagai wujud keberlanjutan aspirasi Estafet Peduli Bumi yang telah tercanangkan di 5 kota sebelumnya.

Di kota Denpasar, EPB juga terselenggara melalui beragam program seperti kegiatan kolaborasi bersama Bank Sampah Denpasar, penanaman 2.400 bibit mangrove, dan literasi keuangan di SMKN 3 Denpasar pada 28 hingga 29 November 2022.

Asuransi Astra telah menginstalasi solar panel di Kantor Cabang Tendean dan kali ini melaksanakan instalasi solar panel di Denpasar dengan kapasitas 7,63 kWp. Pengimplementasian solar panel ini guna melestarikan lingkungan sekitar dengan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang menjadi faktor utama penyebab terjadinya perubahan iklim.

Sesuai dengan yang disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, saat ini, pemerintah tengah melaksanakan berbagai program akselerasi agar porsi EBT mencapai target 23% pada tahun 2025 dan terpenuhinya target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Program terkait seperti pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap secara masif baik pada sektor rumah tangga, ekowisata, sektor industri maupun bangunan komersial dan sosial.

“Energi yang disalurkan secara alami oleh tenaga surya dari panas matahari tidak mengeluarkan emisi gas rumah kaca, sehingga tidak membahayakan lingkungan dan meminimalisir dampak dari pemanasan global. Kami senang dipercaya sebagai kantor cabang berikutnya di Asuransi Astra yang mengimplementasikan program kebermanfaatan sumber dan energi ini melalui rangkaian Estafet Peduli Bumi. Kami juga menerapkan penghematan air dengan penggunaan keran air otomatis dan pengolahan limbah cair domestik,” Ujar Rangga Septiana, Branch Manager Denpasar Asuransi Astra.

Asuransi Astra juga berkolaborasi dengan Bank Sampah Pertiwi Asri Denpasar dalam menciptakan lingkungan minim sampah di sekitar Denpasar. Dalam kolaborasinya, Asuransi Astra menyerahkan bantuan operasional seperti timbangan sampah, laptop, dan printer yang mendukung produktivitas komunitas mengolah sampah sekitar agar tidak mencemari dan mengakibatkan banjir hingga fenomena lainnya yang merugikan wilayah terkait. Kegiatan ini turut didukung oleh Kelian Dinas Banjar Beraban Desa Dauh Puri Kauh merangkap Ketua Bank Sampah, Ni Wayan Sumartini dan Kepala Desa Dauh Puri Kauh, Drs. I Gusti Made Suwandhi.

Asuransi Astra melakukan penanaman 2.400 bibit mangrove di Arboretum Mangrove Pesanggaran Benoa, Denpasar. Kegiatan ini juga telah dicanangkan di beberapa kota sebelumnya guna memitigasi bencana alam sekitar pantai akibat arus air laut dan melestarikan ekosistem laut. Penyerahan diberikan kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Bp. Drs. I Made Teja, Kepala UPD Tahura Ngurah Rai Bali, Bp. I Ketut Subandhi, S.Hut, M.Si, dan Perwakilan Kepala Camat, Ibu Ni Kadek Mariani S.S.

Rangkaian EPB Denpasar dengan memberikan literasi mengenai pengelolaan keuangan kepada para murid SMKN 3 Denpasar. Pemberian materi disampaikan secara langsung oleh Marketing – Commercial & Health Business Director Asuransi Astra, Gunawan Salim. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Asuransi Astra dalam meningkatkan angka literasi keuangan Indonesia. Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya 38,03 persen. Namun pemerintah dan para pelaku usaha tetap perlu mengerahkan upayanya agar tetap mempertahankan angka dan meningkatkannya kembali di tahun mendatang.