Market

KRYA Segera Miliki Pengendali Baru, Konsorsium Investor Akan Akuisisi 70% Saham

×

KRYA Segera Miliki Pengendali Baru, Konsorsium Investor Akan Akuisisi 70% Saham

Sebarkan artikel ini

KRYA (Bangun Karya) akan diakuisisi konsorsium investor yang dipimpin Rich Step Internasional Ltd (RSIL). 70% saham KRYA akan diambil alih bertahap untuk sinergi di industri EBT.

Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – PT Bangun Karya Perkasa Jayatama Tbk. (KRYA) selangkah lagi akan memiliki pengendali baru. Hal ini menyusul ditandatanganinya Letter of Intent (LoI) antara para pembeli dan para penjual pada 2 Juli 2025. Penandatanganan LoI ini merupakan kelanjutan dari negosiasi rencana akuisisi perseroan.

Aksi korporasi ini melibatkan pemegang saham KRYA saat ini, yaitu Bangun Karya Artha Lestari, Hok Gwan (Dharmo Budiono), Brigitta Notoatmodjo, dan Pramana Budihardjo sebagai pihak penjual. Sementara itu, akuisisi akan dilakukan secara kolektif oleh konsorsium pembeli yang terdiri dari Rich Step Internasional Ltd (RSIL), EVMOTO Teknologi Indonesia, Green Power Group (LABA), Huashang Investment Group, dan Cahaya Intan Niaga.

Para pembeli tersebut akan mengambil alih 1.164.760.000 lembar saham atau setara dengan 70 persen dari total saham perseroan yang dimiliki oleh para penjual secara proporsional.

Pengambilalihan akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan melibatkan pengalihan 133.115.000 lembar saham (8% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh). Setelah proses uji tuntas (due diligence) selesai, tahap kedua akan dilakukan akuisisi sisa 1.031.645.000 lembar saham (62% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh).

Calon pembeli telah menunjukkan keseriusan dan siap untuk melakukan due diligence terhadap perseroan. “Akuisisi dilakukan setelah uji tuntas selesai. Perseroan telah melakukan serangkaian proses transaksi pengambilalihan berdasar ketentuan peraturan perundang-undangan,” tegas Dharmo Budiono, Direktur Utama Bangun Karya.

Di sisi lain, Green Power Group bersama RSIL dan Bangun Karya memiliki rencana besar untuk bersinergi dalam industri energi baru terbarukan (EBT) di masa mendatang. “Dengan sinergi itu, kami bertekad menjadi pemain utama industri EBT nasional,” ucap An Shaohong, Direktur Utama Green Power.