StockReview.id – PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) atau OK Bank melakukan perubahan susunan pengurus. Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (15/5).

RUPSLB menyetujui pemberhentian dengan hormat Lim Cheol Jin sebagai Komisaris Utama dan mengangkat Sang Ton Sim sebagai penggantinya. Rapat juga menyetujui pengunduran diri Inhyo Wang sebagai Direktur Kredit dan IT.

Wakil Direktur Utama OK Bank, Hendra Lie mengatakan, jabatan manajemen baru OK Bank ini berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan dan instansi berwenang lainnya.

“Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan OK Bank dapat menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan,” kata dia dalam keterangan resminya.

Sepanjang kuartal I-2024, OK Bank masih berhasil membukukab laba bersih sebesar Rp  4,31 miliar di tengah berbagai tantangan yang dihadapi industri perbankan. Capaian itu didorong oleh perolehan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 142,1 miliar, naik dari Rp 139,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan pendapatan bunga bersih sejalan dengan ekspansi kredit. Per Maret 2024, kredit bank ini mencapai Rp 8,44 triliun, tumbuh sebesar  6,08% secara tahunan atau year on year (yoy).

Hendra mengatakan, pihaknya optimistis bisa mencetak kinerja yang lebih baik dan berkelanjutan. Sepanjang tahun 2024, perseroan membidik laba bersih bisa mencapai Rp 30,04 miliar. Adapun kredit ditargetkan bisa tumbuh 11,4%.

Hendra menambahkan strategi Perseroan mencapai target pertumbuhan kredit melalui kerja sama sindikasi dengan bank-bank lain, mengembangkan produk dan skema kredit sesuai bisnis/proyek yang dibiayai, melakukan ekspansi bisnis dan memperluas jaringan ke wilayah berkembang serta memberikan jasa modifikasi produk kepada klien.

“Ke depan, OK Bank memprioritaskan pertumbuhan aset yang berkualitas pada segmen korporasi, komersial dan diikuti segmen retail serta fokus pada pertumbuhan laba” ujarnya.

Pada segmen ritel, OK Bank fokus pada pembiayaan nasabah UMKM dan pengembangan credit channeling bekerja sama dengan P2P lending dan multifinance.

OK Bank menargetkan pertumbuhan pada indikator keuangan tahun ini. Aset dibidik meningkat  7,65 %, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 11,75 %, laba naik 4,85 %, CAR terjaga di level 46,16% dan  margin bunga bersih (NIM) 5,82%.

Pada tahun 2023, Bank Oke meraup laba bersih sebesar Rp 28,65 miliar.  RUPS telah menyetujui seluruh laba bersih tersebut digunakan sebagai pencadangan dan laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan. “Oke Bank belum merencanakan pembagian dividen untuk periode 2023 -2024, ” tambahnya.