StockReview.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara (suspend) perdagangan dua saham, yakni PT Citra Marga Nusapahala Persada Tbk (CMNP) dan PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX), pada Selasa, 21 Januari 2025. Langkah ini diambil setelah terjadi lonjakan harga saham yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan volatilitas tinggi.
Sebaliknya, BEI juga membuka kembali perdagangan dua saham lainnya, yakni saham PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dan PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP), yang sempat dihentikan sebelumnya. Perdagangan saham-saham ini akan dibuka kembali mulai sesi I hari ini.
Saham CMNP, yang dikuasai oleh Jusuf Hamka, mengalami lonjakan harga yang luar biasa, naik dari level Rp 1.400 menjadi Rp 3.630 sepanjang Januari 2025, atau melonjak sebesar 159,28%. Sementara itu, saham MMIX yang diperdagangkan di papan akselerasi juga mencatatkan kenaikan yang mengesankan, dari Rp 130 menjadi Rp 232. Kenaikan harga saham CMNP dipicu oleh isu yang menyebutkan bahwa Salim Group akan menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan jalan tol tersebut, meskipun manajemen CMNP membantah kabar tersebut.
Suspensi perdagangan saham MMIX dan CMNP terkait dengan lonjakan harga yang terjadi secara drastis dalam waktu singkat. Hal ini membuat BEI menganggap bahwa penguatan harga tersebut perlu dievaluasi lebih lanjut untuk menjaga kestabilan pasar. Suspensi saham MMIX sendiri merupakan yang kedua kalinya pada bulan Januari 2025.
Perdagangan Saham FIMP dan BRRC Dibuka Kembali
Saham FIMP yang sebelumnya disuspend juga mengalami lonjakan harga signifikan, naik dari Rp 48 menjadi Rp 113 sepanjang Januari 2025. Keputusan BEI untuk membuka kembali perdagangan saham FIMP diharapkan dapat memberi kesempatan bagi investor untuk bertransaksi setelah ketegangan pasar sebelumnya.
Sementara itu, saham BRRC, yang baru saja terdaftar di BEI, juga dibuka kembali setelah mengalami penurunan harga yang drastis. Saham BRRC sempat disuspend akibat penurunan harga yang tajam hingga berada jauh di bawah harga IPO, dari Rp 200 menjadi Rp 75.
Tindakan BEI untuk menghentikan sementara perdagangan saham-saham yang mengalami lonjakan harga signifikan, seperti CMNP dan MMIX, merupakan langkah untuk menjaga kestabilan pasar dan melindungi investor dari risiko yang terlalu tinggi. Di sisi lain, dibukanya kembali perdagangan saham FIMP dan BRRC menunjukkan bahwa pasar dapat kembali berfungsi dengan normal setelah ketegangan yang terjadi. Ke depan, investor perlu lebih berhati-hati dalam memantau pergerakan saham yang mengalami volatilitas tinggi.