Laba bersih diraih dari pendapatan bunga dan syariah bersih meningkat 6,1 persen menjadi Rp3,407 triliun. Kemudian, pendapatan operasional lainnya naik 63,2 persen menjadi Rp1,092 triliun.
Total beban operasional lainnya membengkak 7,6 persen menjadi Rp2,269 triliun, tapi laba operasional tetap terangkat 26,6 persen menjadi Rp1,965 triliun.
Sementara itu, kredit yang diberikan tumbuh 1,5 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp193,22 triliun. Simpanan dari nasabah naik 5,7 persen dibanding akhir kuartal IV 2022 menjadi Rp240,14 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2023 tanpa audit emiten bank itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/4/2023).
Adapun rasio keuangan penting seperti Kewajiban Penyedian Modal Minimun (KPMM) turun menjadi 21,31 persen dari 23,13 persen. NPL gros membaik menjadi 2,61 persen dari 3,62 persen, NPL net tercatat sebesar 0,78 persen dari 1,11 persen, ROE 15,08 persen, ROA 2,59 persen, NIM 4,71 persen, BOPO 73,5 persen dan LDR 82,18 persen.