StockReview.id – BPJS Ketenagakerjaan melaporkan total klaim mencapai Rp 48,06 triliun hingga Oktober 2024, didominasi Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Program JHT dan JKP menjadi andalan perlindungan sosial bagi pekerja terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang tahun ini.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyebutkan, 80% klaim berasal dari JHT, dengan pertumbuhan klaim tahunan sekitar 10%.
“Total klaim ini telah membantu 3,52 juta pekerja dan ahli waris, termasuk beasiswa Rp 371 miliar untuk 89.000 anak pekerja,” jelas Anggoro.
Selain itu, BPJS mencatat kenaikan dana investasi sebesar 13,65% yoy hingga mencapai Rp 781,96 triliun, mayoritas di instrumen pemerintah.
Hasil investasi mencapai Rp 42,88 triliun, meningkat 9,34% yoy, sedangkan penerimaan iuran naik 7,96% menjadi Rp 86,90 triliun.
Anggoro menegaskan komitmen BPJS dalam mendukung stabilitas sosial dan pembangunan nasional melalui pengelolaan investasi yang strategis.