StockReview.id – Asuransi BRI Life membukukan adanya peningkatan nilai premi tahunan ekuivalen (Annualized Premium Equivalent/APE), di mana tumbuh hingga 12% year on year (YoY) menjadi Rp 1,72 triliun di semester I 2023.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan bahwa pihaknya terus fokus untuk meningkatkan nilai premi dengan mendorong portofolio proteksi salah satunya yakni produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI). Menurutnya, hal itu disesuaikan dengan kebutuhan setiap segmen nasabah di entitas induknya yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), sekaligus memitigasi risiko mis-selling.
Iwan mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan pendapatan premi, selain terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan perlindungan dari nasabah induk perusahaan, BRI Life juga fokus pada produk proteksi dengan jangka waktu yang lebih panjang.
“Fokus pada produk proteksi dengan jangka waktu yang lebih panjang untuk mendorong minat berasuransi jiwa bagi sebagian besar segmen nasabah di Bank BRI,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono mengatakan bahwa premi asuransi jiwa masih terkontraksi hingga Juni 2023.
“Premi akumulasi asuransi jiwa melanjutkan tren penurunan sebesar 9,94% year on year (YoY) dengan nilai Rp 86,02 triliun per Juni 2023,” ujarnya dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Kamis (3/8).
Jika melihat pada posisi Mei 2023, akumulasi premi asuransi jiwa juga tampak merosot 8,08% YoY menjadi Rp 71,9 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (***)