StockReview.id – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengantongi laba bersih sebesar USD2,12 juta atau Rp31,37 miliar di kuartal I 2023.
Laba tersebut naik 14,53% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD1,85 juta. Pendapatan perseroan juga tumbuh 95,70% menjadi USD5,80 juta atau Rp85,82 miliar, dari sebelumnya sebesar USD2,96 juta.
Berdasarkan segmennya, pendapatan segmen jasa pertambangan tercatat sebesar USD4,80 juta atau Rp71,03 miliar, dan segmen jasa penasehat pertambangan tercatat sebesar USD1 juta atau Rp14,79 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan tercatat sebesar USD2,16 juta atau Rp32,07 miliar, serta beban usaha tercatat sebesar USD1,94 juta atau Rp28,74 miliar, naik dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD1,11 juta.
Sementara itu, total nilai aset BRMS per Maret 2023 tercatat sebesar USD1,08 miliar atau Rp16,11 triliun, naik tipis 0,86% dari posisi akhir Desember 2022. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar USD132,29 juta atau Rp1,95 triliun, dan ekuitas sebesar USD957,23 juta atau Rp14,16 triliun.
Hingga akhir Maret 2023, perseroan telah mengucurkan dana sebesar USD549,01 juta atau Rp untuk kegiatan eksplorasi. Adapun, kegiatan eksplorasi dilakukan di lima wilayah yakni Blok I Sulawesi Tengah, Blok II Sulawesi Selatan, Blok IV Sulawesi Tengah, Blok V Sulawesi Tengah, dan Blok VI Sulawesi VI.
Di samping itu, hingga 2024 mendatang perseroan berfokus untuk mengembangkan prospek tambang emas baik yang ada di Palu maupun di Gorontalo. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan produksi dan penjualan dari prospek emas yang dimiliki perseroan.
Manajemen BRMS menyebut, di 2023 ini akan ada peningkatan produksi dan penjualan karena pabrik emas ke-2 yang berlokasi di Palu akan beroperasi penuh dengan kapasitas 4.000 ton per hari.
Selanjutnya, di 2024 perseroan berencana untuk menyelesaikan pabrik emas ke-3 di Palu dengan kapasitas 4.000 ton per hari, serta pabrik emas ke-4 di Gorontalo dengan kapasitas produksi 2.000 ton per hari. (rht)