Penggunaan kendaraan-kendaraan listrik yang telah memenuhi 76,98 persen tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di KTT G20 menunjukkan komitmen Indonesia dalam melaksanakan transisi energi.

StockrReview.id – Penggunaan kendaraan-kendaraan listrik yang telah memenuhi 76,98 persen tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di KTT G20 menunjukkan komitmen Indonesia dalam melaksanakan transisi energi.

Presidensi G20 Indonesia 2022 akan memasuki pertemuan puncaknya, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang akan diadakan di kawasan pariwisata terpadu The Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022. Sebanyak 17 kepala negara sudah memastikan diri untuk hadir pada KTT itu, yang diadakan untuk ke-17 kalinya sejak forum kerja sama ini didirikan pada 1999 oleh 19 negara dan satu kawasan.

Pertemuan para pemimpin negara paling akbar di dunia menjelang berakhirnya 2022 itu akan dihadiri pula oleh ribuan peserta. Mereka datang dari lima benua mewakili negara anggota dan undangan (invitees), serta organisasi kawasan atau yang terafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kehadiran ribuan peserta ini di Pulau Dewata tentu membutuhkan mobilisasi tidak sedikit. Baik untuk mengangkut mereka sejak kedatangan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, hingga ke lokasi pertemuan KTT G20 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan juga penginapan di dalam kawasan The Nusa Dua.

Oleh karena itu, Indonesia telah menyiapkan 30 unit bus listrik ukuran medium dan satu unit ukuran besar untuk memenuhi kebutuhan kelancaran mobilitas antar jemput peserta selama mengikuti KTT. Seluruh bus listrik yang disiapkan Indonesia adalah buatan dalam negeri, yang diproduksi PT Industri Kereta Api (Inka).

E-Inobus atau Bus Listrik Merah Putih, demikian Inka memberi nama produk anyar buatan pabrik mereka di Malang, Jawa Timur, adalah hasil kolaborasi pengembangan kendaraan listrik antara BUMN dan konsorsium perguruan tinggi di Indonesia. Kampus-kampus yang dilibatkan, di antaranya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Surabaya, dan Institut Senirupa Indonesia Denpasar.

Bus-bus listrik berkelir siluet warna merah dan biru khas Presidensi G20 Indonesia lengkap dengan logo gunungan dan motif batik kawungnya itu disebut mampu dikendarai hingga kecepatan 90 kilometer per jam. Baterai listriknya sanggup melajukan kendaraan-kendaraan spesial ini terus-menerus, untuk melayani perjalanan hingga jarak 200 kilometer.

Pemakaian kendaraan-kendaraan listrik yang telah memenuhi 76,98 persen tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di KTT G20 itu sekaligus untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam melaksanakan transisi energi, dari pemakaian bahan bakar fosil menuju baterai listrik dan menekan emisi hingga nol persen. Tercatat total sekitar 1.176 kendaraan listrik dilibatkan dalam KTT tersebut.

Selama acara KTT digelar, untuk operasional ke-30 bus listrik itu pemerintah menugaskan Perusahaan Umum (Perum) Damri sebagai operatornya. Perusahaan milik negara di sektor transportasi darat itu telah menyiapkan 60 pengemudi termasuk lima orang sebagai cadangan disertai lima mekanik.

Bus-bus listrik ini sudah mulai menjalani uji coba operasi pada 1 November 2022 menyusuri sejumlah rute, seperti Bandara Ngurah Rai dan kawasan The Nusa Dua. Bus nantinya akan beroperasi secara resmi pada 11-17 November 2022 mulai pukul 6.00 WITA-22.00 WITA. Ke-60 pengemudi dibagi dalam dua waktu (shift) kerja, masing-masing 30 orang untuk tiap shift.

PT Inka telah menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 13 unit di kawasan Pelabuhan Benoa, Bandara Ngurah Rai, dan kawasan The Nusa Dua. Setiap unit SPKLU punya kemampuan mengecas baterai tiap unit bus paling lama 1,5 jam.

Sementara itu, selepas kegiatan KTT G20 ini, ke-30 unit bus akan didistribusikan ke Surabaya, Jawa Timur, dan Bandung, Jawa Barat, sebagai bagian program buy the service (BTS) Kementerian Perhubungan untuk penyediaan bus perkotaan ramah lingkungan yang telah mengantongi sertifikat uji tipe (SUT) tersebut. Hal tersebut dikatakan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo beberapa waktu lalu.

Ia memastikan, seluruh bus listrik sudah berada di masing-masing kota dan memulai operasionalnya pada Desember 2022. Damri tetap menjadi operator BTS tersebut di Surabaya dan Bandung. Direktur Utama Inka Budi Noviantoro menyatakan, pihaknya akan mengupayakan TKDN dari produksi bus-bus listrik ini kedepannya dapat mencapai 100 persen.