SttockReview.id – Emiten energi baru terbarukan (EBT), PT Hero Global Investment Tbk (HGII), menyiapkan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 300 miliar untuk tahun 2025. Dana ini akan difokuskan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) di Sumatera Utara.
Direktur Utama HGII, Robin Sunyoto, mengungkapkan bahwa perusahaan akan mengeksekusi pembangunan PLTA berkapasitas 25 megawatt (MW) dan PLTM berkapasitas 10 MW dengan menyesuaikan rencana serta pengadaan listrik oleh PLN.
“Saat ini, HGII tidak memiliki rencana alokasi capex untuk kebutuhan lain selain pembangunan kedua pembangkit tersebut,” ujar Robin kepada Kontan, Jumat (07/02).
Fokus pada Transisi Energi Nasional
Robin juga menyoroti bahwa target transisi energi dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang baru cukup ambisius. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8% per tahun serta target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Menurutnya, peningkatan bauran EBT dalam kebijakan tersebut membuka peluang besar bagi investasi sektor energi terbarukan. Saat ini, terdapat sembilan jenis energi yang akan ditingkatkan kontribusinya sejak 2030, antara lain energi hidro, surya, angin, biomassa, panas bumi, biogas, bahan bakar nabati, nuklir, dan energi baru lainnya.
“Tahun 2025 ini HGII akan tetap fokus pada pengembangan pembangkit berbasis hidro. Namun, kami juga berencana mengeksplorasi potensi EBT lain seperti biogas, biomassa, dan tenaga surya,” tambah Robin.
Dengan langkah strategis ini, HGII memperkuat komitmennya dalam mendorong transisi energi hijau serta mendukung pertumbuhan sektor energi baru terbarukan di Indonesia.