StockReview.id – PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat sejumlah pencapaian penting di semester I-2025 yang memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri hasil tembakau (IHT) nasional. Meskipun volume penjualan menurun 1,5% menjadi 39,3 miliar batang akibat tren downtrading ke produk dengan harga lebih rendah, Sampoerna mampu meningkatkan pangsa pasar sebesar 0,8 poin menjadi 31%.
Namun, laba bersih perusahaan turun 36% secara tahunan menjadi Rp 2,1 triliun. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pencatatan beban pajak satu kali sesuai PSAK terkait tahun fiskal sebelumnya. Tanpa faktor tersebut, kinerja operasional HM Sampoerna tetap stabil dibandingkan tahun lalu.
Presiden Direktur HM Sampoerna, Ivan Cahyadi, menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan pemerintah yang tidak menaikkan tarif cukai pada 2025, yang dinilainya memberikan ruang pertumbuhan ekonomi, menjaga serapan tenaga kerja, serta keberlangsungan industri legal.
“Kami berharap kebijakan ini dapat berlanjut demi mendukung keberlanjutan industri yang patuh hukum dan berkontribusi besar terhadap penerimaan negara,” ujar Ivan.
Dorongan untuk Industri Legal dan UMKM
HM Sampoerna menyoroti tekanan industri akibat kenaikan tarif cukai lima tahun terakhir, di tengah pemulihan daya beli yang masih rapuh pasca-pandemi. Perusahaan juga menegaskan dukungannya terhadap penegakan hukum terhadap rokok ilegal, termasuk melalui kolaborasi dengan DJBC dan pemda.
Di sisi lain, Sampoerna terus memperluas kontribusinya terhadap ekonomi nasional, terutama melalui:
-
Kemitraan dengan 43 mitra produksi SKT di berbagai wilayah Jawa
-
Kolaborasi dengan 19.500 petani tembakau dan cengkeh serta 1.700 pemasok lokal
-
Akses ke lebih dari 1,5 juta mitra ritel, sebagian besar dari kalangan UMKM
Perusahaan juga melanjutkan investasinya di bidang inovasi dan fasilitas produksi, termasuk perluasan pabrik produk bebas asap senilai US$ 330 juta, serta pembangunan fasilitas SKT baru di Tegal dan Blitar.
“Lebih dari 90.000 tenaga kerja terserap, mayoritas pada lini SKT, dan kami juga menjadi pusat ekspor PMI untuk lebih dari 30 negara,” tambah Ivan.
Pesta Rakyat dan Penguatan UMKM
Menjelang HUT ke-80 RI dan HUT ke-112 HM Sampoerna, perusahaan akan menyelenggarakan acara akbar bertajuk “Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025” pada 22–23 Agustus di Smesco Indonesia, Jakarta.
Acara ini dirancang untuk mendukung pemberdayaan UMKM dan pengembangan SDM melalui pelatihan, pendampingan bisnis, digitalisasi, serta akses ke pasar dan pembiayaan.
Sejak 2007, program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC) telah menjangkau lebih dari 347.000 pelaku UMKM, termasuk 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia.
“Melalui kolaborasi lintas sektor, kami ingin terus memperkuat peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional,” tutup Ivan.
Dengan strategi bisnis yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan, HM Sampoerna tak hanya memperkuat kepemimpinannya di industri tembakau, tetapi juga terus mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan secara luas.