StockReview.id – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) segera menggelar Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat. VKTR akan menjadi perusahaan industri kendaraan listrik pertama di Indonesia yang go public. VKTR adalah salah satu anak usaha dari PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), perusahaan flag carrier Grup Bakrie.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W Setijono mengatakan, VKTR merencanakan harga penawaran IPO pada rentang Rp100-Rp130 per saham. VKTR akan menawarkan 8,75 miliar lembar saham baru atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah Penawaran Umum.
Dengan demikian, VKTR berpotensi mengantongi dana segar antara Rp875 miliar hingga Rp1,1 triliun. Pelaksanaan penawaran umum perdana saham diharapkan dapat dilaksanakan pada 12-14 Juni 2023, distribusi saham secara elektronik pada 15 Juni 2023 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Juni 2023.
“Dalam IPO ini, VKTR telah menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Ciptadana Sekuritas Asia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk,” ujarnya dalam rilis, Jakarta, Sabtu (27/5/2023).
Dia melanjutkan, seluruh dana yang diperoleh oleh perseroan dari Penawaran Umum ini akan digunakan antara lain, 39,93% untuk belanja modal atau Capital Expenditure (capex), 11,59% akan diberikan bagi perusahaan anak, yaitu Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal, sekira 2,49% akan digunakan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), 1,38% akan digunakan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS) dan 44,61% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja atau Operational Expenditure (OPEX) dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.
“Setelah IPO ini, kami berharap pelaksanaan rencana bisnis perusahaan dapat berjalan secara maksimal dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, didukung dengan penggunaan dana hasil IPO,” ujarnya.
Dia menegaskan, pihaknya berkomitmen tidak hanya mendistribusikan kendaraan listrik yang saat ini dimulai dari bus listrik, tapi juga memproduksi kendaraan listrik ke depannya, sehingga dapat berkontribusi untuk TKDN yang lebih tinggi.
“Selain itu, kami juga bertekad menghadirkan nilai tambah optimal kepada seluruh shareholders yang menjadi bagian penting dalam proses perjalanan perseroan mendukung upaya pemerintah dalam transisi menuju energi bersih ke depan,” pungkasnya.