PT Ilectra Motor Group (Alva) mengalokasikan capex dari PT Indika Energy Tbk (INDY) pada 2023 untuk menambah diler dan service center motor listrik Alva, serta meningkatkan penjualan.
“penambahan diler di Jakarta dan luar Jakarta ini bertujuan menggenjot penjualan motor listrik Alva. Dia berharap penjualan motor listrik Alva pada 2023 dapat mencapai lima digit atau puluhan ribu unit,” ungkap
President Director PT Ilectra Motor Group Purbaja Pantja.
Sementara itu, Purbatja mengungkapkan tambahan modal yang diterima perseroan pada 2022 lalu, digunakan untuk ekspansi pabrik. Saat ini, pabrik mampu memproduksi 100.000 unit motor listrik Alva per tahun. “Yang 2022 sebenarnya lebih buat ke pabrik,” katanya.
“Jadi di 2023 rencanya memang ada capital tambahan bukan untuk ekspansi pabrik tapi untuk masuk ke kota-kota lain. Akan nambah diler baik di Jakarta atau di luar Jakarta,” kata Purbaja Pantja, yang juga menjabat sebagai Direktur dan Group Chief Investment Officer INDY itu, di Jakarta, Kamis (12/1).
Lebih lanjut, Purbatja mengungkapkan tambahan modal yang diterima perseroan pada 2022 lalu, digunakan untuk ekspansi pabrik. Saat ini, pabrik mampu memproduksi 100.000 unit motor listrik Alva per tahun. “Yang 2022 sebenarnya lebih buat ke pabrik,” katanya.
Sebelumnya, manajemen INDY menyiapkan belanja modal antara US$150 juta atau Rp2,28 triliun hingga US$200 juta atau Rp3,04 triliun per tahun untuk pengembangan bisnis non batu bara (nilai tukar Rp15.200).
Head of Investor Relations Indika Energy Ricardo Silaen mengungkapkan bakal menaikan anggaran belanja modal perseroan dengan fokus pengembangan bisnis non batu bara. Berdasarkan catatannya, belanja modal 2022 dianggarkan US$113 juta atau Rp1,71 triliun.
Mayoritas dipakai untuk pengembangan bisnis non batu bara.Belanja modal di bisnis kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) juga cukup tinggi dengan belanja modal pada PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI) produsen sepeda motor listrik Indika senilai US$12 juta.