StockReview.id – Perusahaan energi terbesar di Arab Saudi, ACWA Power, menyatakan kesediaan minatnya untuk berinvestasi dalam sektor energi terbarukan di IKN Nusantara.
Dalam Forum Saudi-Indonesian Roundtable yang diselenggarakan di Ibu Kota Riyadh, 19 Oktober 2023 lalu, CEO ACWA Power Marco Arcelli menyerahkan secara langsung Surat Pernyataan Minat (Letter of Intent/LoI) berinvestasi di IKN Nusantara kepada Otorita IKN.
Penyerahan LoI ini dilanjutkan dengan 1 on 1 meeting yang diadakan di Kantor Pusat ACWA Power di Riyadh. Dalam kesempatan tersebut, Deputi Agung dan Executive Director-Head of International Relations ACWA Power, Mohannad Alsulaiman menandatangani berita acara 1 on 1 meeting sebagai kelanjutan proses untuk berinvestasi di IKN.
“Bagi kami di ACWA Power, prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) sangatlah penting. Saat ini, kami sudah menghasilkan lebih dari 50 gigawatt energi di seluruh dunia,” jelas Mohannad dalam siaran pers yang dirilis Otorita IKN, Senin (23/10/2023).
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menekankan, pasca penyerahan LoI dan pertemuan 1 on 1 dengan ACWA di Riyadh, proses selanjutnya menyiapkan studi kelayakan untuk mengembangkan energi terbarukan di IKN.
“Bersama-sama seluruh pihak, kita akan membangun Nusantara menjadi kota masa depan yang hijau, bersih, dan memiliki persediaan energi yang dapat diandalkan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, ACWA Power merupakan satu-satunya perusahaan yang ditunjuk langsung oleh Kerajaan Arab Saudi untuk mengembangkan sektor energi di megaproyek NEOM. Pihaknya berencana untuk mengembangkan infrastruktur kelistrikan di IKN dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Saat ini, ACWA Power telah memiliki kapasitas 50 gigawatt listrik di seluruh dunia. Dengan total nilai investasi yang digelontorkan ACWA di berbagai negara mencapai USD 75 miliar.
“ACWA Power akan menjajaki peluang investasi di IKN, yang memiliki kebutuhan energi terpasang sebesar 7 gigawatt dengan estimasi kebutuhan investasi sebesar 6 miliar USD,” pungkas Agung.