Market

Ini Penyebabnya! Laba Bersih ITMG Amblas

×

Ini Penyebabnya! Laba Bersih ITMG Amblas

Sebarkan artikel ini

StockReview.id – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) selama tiga bulan pertama tahun ini, hanya membukukan laba bersih senilai USD182,72 juta atau melorot 14,32 persen dibanding capaian di Kuartal I-2022 yang mencapai USD213,27 juta.

Lonjakan beban ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan biaya produksi di Kuartal I-2023 sebesar 21,87 persen (y-o-y) menjadi USD226,15 juta. Perlu diketahui, lonjakan beban penjualan ITMG selama tiga bulan pertama tahun ini terutama disebabkan oleh kenaikan biaya bahan bakar minyak (BBM), peningkatan beban DMO, kenaikan biaya penanganan dan pemuatan, serta adanya lonjakan biaya angkut batubara.

Sementara itu, laporan keuangan ITMG jumlah pendapatan di Kuartal I-2023 tercatat sebesar USD685,59 juta atau bertumbuh 7,14 persen dibanding periode yang sama di 2022 sebesar USD639,93 juta. Beban pokok pendapatan ITMG selama tiga bulan pertama tahun ini melambung hingga 37,9 persen (year-on-year) menjadi USD418,67 juta.

Sehingga laba bruto ITMG dalam tiga bulan pertama di 2023 anjlok hingga sebesar 20,64 persen menjadi USD266,92 juta dari USD336,33 juta pada periode yang sama di 2022. Adapun jumlah laba sebelum pajak penghasilan ITMG di Kuartal I-2023 tercatat senilai USD234,04 juta atau merosot 14,74 persen (y-o-y).

Penurunan ini lebih disebabkan oleh lonjakan beban penjualan sebesar 22,75 persen (y-o-y) menjadi USD35,29 juta, serta kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 42,08 persen (y-o-y) menjadi USD10,77 juta.

Dengan adanya beban pajak penghasilan di Kuartal I-2023 yang sebesar USD51,44 juta, maka laba periode berjalan ITMG menjadi USD182,6 juta atau terperosok 14,36 persen dibanding Kuartal I-2022 yang sebesar USD213,22 juta. Sedangkan, besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal I-2023 senilai USD182,72 juta atau anjlok 14,32 persen (y-o-y).

Per 31 Maret 2023, total liabilitas ITMG tercatat membengkak hingga 60,89 persen menjadi USD1,11 miliar dari USD689,9 juta per 31 Desember 2022. Lonjakan jumlah kewajiban ini terutama dipengaruhi oleh utang dividen sebesar USD474,64 juta. Sedangkan, ekuitas per akhir Kuartal I-2023 tercatat USD1,67 miliar atau melorot 14,36 persen dibanding posisi per 31 Desember 2022. (rht)