SinarHarapan.id –  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengimbau pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) untuk meningkatkan kualitas produknya dengan strategi branding dan packaging, mengingat dua hal tersebut menjadi faktor penting yang dapat mendorong penjualan.

“Sebanyak 4.524 (63,4 persen) UMKM yang mendaftar pendampingan UMKM Level Up merupakan produsen makanan. Penggunaan kemasan produk yang tepat serta desain yang menarik tentunya menjadi salah satu faktor kunci yang dapat meningkatkan minat calon pembeli atas suatu produk. Kemasan yang baik juga dapat menjaga kualitas dan kesegaran produk,” jelas Direktur Pemberdayaan Informatika, Slamet dalam keterangannya, Jumat (13/9/2024).

Slamet menyampaikan bahwa, kiranya pelaku UMKM selalu memanfaatkan perkembangan teknologi ke arah yang positif dengan melakukan kegiatan yang produktif.

“Izinkan saya menghimbau kepada Bapak dan Ibu agar dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital saat ini untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif serta menjauhkan diri dari perbuatan yang destruktif seperti judi online,” ujarnya.

Untuk meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia, lanjut Slamet, pemerintah melalui Program Adopsi Teknologi Digital UMKM di bawah Kemenkominfo menginisiasi para pelaku agar bisa naik kelas (level up) dalam hal adopsi teknologi digital.

“Program Adopsi Teknologi Digital UMKM dijalankan melalui pendampingan intensif selama lima bulan oleh fasilitator lokal, dan dilengkapi dengan rangkaian webinar yang menyajikan topik yang berbeda serta berkelanjutan.

“Kami berharap para pelaku UMKM bisa terus mengikuti webinar yang diselenggarakan secara hybrid ini,” tuturnya.

Melalui kegiatan yang dihadiri oleh 125 peserta luring dan 144 peserta daring ini, Slamet berharap agar peserta yang hadir pada hari ini memperoleh ilmu yang berharga serta semakin bertambah wawasannya sehingga dapat membekali diri untuk lebih berdaya saing.

“Dengan hadirnya para narasumber yang ahli di bidangnya, semoga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berdiskusi bersama,” pungkas Slamet.

Sesi berikutnya adalah sesi sharing bersama narasumber M. Riezka Asdwin Noor sebagai strategy branding yang akan memaparkan pentingnya branding bagi para pelaku UMKM.

“Wajib branding, karena branding itu untuk membangun trust. Jadi saat produk kita berhasil dijual, artinya saat orang sudah percaya, tandanya sudah akan ada transaksi,” ujar Aswin.

Menurutnya, kalau cuma jualan belum tentu ada yang beli, bisa adanya transaksi ya karena ada branding.

Ia menambahkan bahwa branding adalah bagian penting dari marketing,

“Ketika trust sudah terbangun dari branding, bisa membuat misi kita berkelanjutan jangka panjang, branding itu bagian penting dari marketing,” ujarnya.

Selain branding, hal penting yang harus disiapkan adalah logo. Arif N.P.Djiun selaku narasumber Design Brand Identity menjelaskan mengapa logo sangat penting bagi pelaku UMKM.

“Logo penting atau tidak? Ya, penting. Diibaratkan logo itu wajah kita, jadi kalau ditanya logo penting atau tidak, ya penting karena logo adalah interaksi pertama kita,” jelasnya.

Arif menambahkan bahwa visual identity yang baik juga diperlukan. Visual identity tersebut memiliki tiga faktor, yaitu unik, konsisten, dan membangun keselarasaan.

“Visual identity yang baik itu, (faktor yang) pertama adalah unik dan mudah diingat, jangan terlalu rumit. Kedua, konsisten, tidak membuat bingung customer. Ketiga, membangkitkan keselarasan dengan customer,” pungkasnya.

Selanjutnya, Indana Ulfah Sitompul sebagai narasumber Branding Packaging menjelaskan pentingnya menggunakan kemasan saat menjual sebuah produk.

“Penggunaan kemasaan yang baik itu penting, karena untuk melindungi produk agar optimal, dan kemasan menjadi daya tarik visual,” ucapnya.

Indana menambahkan penggunaan kemasan atau packing premium juga tidak harus selalu dilakukan. Hal tersebut bisa dilakukan saat momen tertentu saja.

“Menurut saya, packing tidak perlu premium terus menerus. Packing premium bisa di beberapa perayaan, seperti natal, lebaran, atau hari ibu,” pungkas Indana.