StockReview.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan daya saing industri nasional.
Salah satu langkah penting adalah mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi mesin produksi sendiri.
Kemenperin berkomitmen mengurangi ketergantungan terhadap mesin impor, yang masih mendominasi pasar.
Andi Rizaldi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), menyatakan pentingnya langkah ini dalam keterangannya di Jakarta, Senin (18/11).
Baca Juga: Mentan Teken Nota Kesepahaman Penyerapan Susu Lokal
“Pendirian Indonesia Manufacturing Center (IMC) di Purwakarta bertujuan mempercepat penguasaan teknologi industri,” kata Andi di Jakarta.
IMC akan menjadi pusat inovasi dan memperkuat kemandirian industri dalam negeri.
Inisiatif ini sejalan dengan tujuan besar Kemenperin untuk memproduksi mesin sendiri, atau machine making machine (3M).
Dengan IMC, Indonesia dapat meningkatkan kemampuan industri untuk mendukung program substitusi impor.
Selain itu, IMC akan membantu industri kecil dan menengah (IKM) mengembangkan produk mereka.
Sejalan dengan hal ini, BBSPJIBBT Bandung menyelenggarakan Temu Pelanggan Tahun 2024 (Tepang Taun 2024).
Tema acara tersebut adalah “B4T Goes to The Next Level”, yang terselenggara di IMC Purwakarta pada 12 November 2024.
Andi Rizaldi menyatakan acara ini merupakan kesempatan untuk memperkuat komitmen kolaborasi industri dan pemangku kepentingan.
IMC juga akan menjadi pusat pelatihan untuk kebutuhan SDM industri, seperti refraktori dan insulasi.
Junadi Marki, Kepala BBSPJIBBT, menambahkan bahwa acara tersebut mendukung visi Kemenperin untuk meningkatkan daya saing industri.
Kegiatan ini memperkenalkan layanan BBSPJIBBT di bidang sertifikasi, pengujian, dan konsultasi teknis.
Layanan utama BBSPJIBBT termasuk standardisasi produk, uji laboratorium terakreditasi, dan pelatihan SDM industri.
Tepang Taun 2024 juga berisi penghargaan bagi pelanggan dan penandatanganan MoU dengan berbagai pihak.
BBSPJIBBT juga mengadakan talkshow yang menghadirkan narasumber dari berbagai sektor industri dan akademisi.
Di samping itu, acara ini juga menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD).
Topik FGD mencakup tantangan dan peluang dalam penerapan standarisasi di sektor manufaktur.
Diskusi ini turut membahas solusi inovatif untuk efisiensi industri dan pengembangan logistik ke IMC.