Ekonomi

Krakatau Chandra Energi Rampungkan PLTS Krakatau Posco

×

Krakatau Chandra Energi Rampungkan PLTS Krakatau Posco

Sebarkan artikel ini

PT Krakatau Chandra Energi (KCE) sukses menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop berkapasitas 1,2 MWp.

StockReview.id – PT Krakatau Chandra Energi (KCE) sukses menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop berkapasitas 1,2 MWp di fasilitas Hot Rolling Plant PT Krakatau Posco. Proyek ini menambah kapasitas energi baru terbarukan (EBT) di Kawasan Industri Krakatau menjadi total 2,2 MWp.

KCE memulai pembangunan PLTS ini sejak Power Purchase Agreement (PPA) ditandatangani pada November 2023. Proyek selesai tepat waktu pada Oktober 2024 dan diresmikan di Auditorium Headquarter Krakatau Posco.

Pengurangan Emisi Karbon

Dua fasilitas utama, yaitu Gedung Main Office dan Coil Yard HRP, menjadi lokasi pemasangan PLTS atap. PLTS pada Gedung Coil Yard HRP memiliki kapasitas 1,12 MWp dengan 1.944 modul PV berkapasitas 575 Wp dan delapan inverter. Proyek ini mampu mereduksi emisi karbon hingga 1.407,2 ton CO2 per tahun, setara dengan menanam 80 ribu pohon.

“Proyek ini adalah pencapaian penting dalam mendorong energi bersih dan pertumbuhan dekarbonisasi di Kawasan Industri Krakatau,” ujar Direktur Utama KCE, Erri Dewi Riani.

PLTS Krakatau Posco menggunakan material dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 59%, sesuai standar keselamatan kerja. KCE berkomitmen mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 melalui instalasi EBT seperti PLTS rooftop, ground-mounted, dan terapung.

“Proyek ini meningkatkan bauran kapasitas EBT kami menjadi 2,2 MWp. Kolaborasi ini memperkuat upaya kami mendukung transisi energi berkelanjutan,” tambah Erri.

Pionir Baja Rendah Karbon

Presiden Direktur Krakatau Posco, Jung Bum-Su, menegaskan pentingnya penggunaan EBT untuk menjawab tantangan produksi baja rendah karbon. Proyek ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga menekan biaya energi dan mendukung regulasi keselamatan.

“Produksi baja rendah karbon memperkuat daya saing global. Dengan mengadopsi EBT, kami mengurangi emisi hingga 1.400 ton CO2 per tahun,” ungkap Jung Bum-Su.

KCE berencana memperluas kapasitas produksi energi terbarukan dengan mengembangkan fasilitas PLTS terapung dan membangun kemitraan strategis. Investasi ini mencakup adopsi teknologi terbaru untuk efisiensi produksi dan memperluas layanan energi bersih ke sektor industri.

“Kolaborasi ini menjadi langkah besar menuju bauran energi yang lebih ramah lingkungan, mendukung pengurangan emisi karbon secara berkelanjutan,” tutup Erri.