StockReview.id – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa ia akan mengadakan presentasi VVIP mengenai hasil rapat pembahasan rencana strategi (renstra) 2025-2029 yang mencakup proyek-proyek Infrastruktur Strategis Nasional (PSN) kepada Presiden Prabowo Subianto pada pekan ini. Presentasi tersebut akan menjadi langkah penting dalam merumuskan arah kebijakan infrastruktur di bawah pemerintahan Presiden Prabowo.
Dody menjelaskan, meskipun sempat tertunda karena pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Makassar, rencana presentasi kepada Presiden Prabowo dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis (23/1/2025) atau Jumat (24/1/2025). “Kami akan mengajukan beberapa proyek yang menurut kami layak untuk dipertahankan. Mungkin belum tentu disetujui, namun diskusi ini penting untuk menentukan prioritas pemerintah,” ujarnya.
Fokus Pada Infrastruktur Pendukung Swasembada Pangan
Dalam pembahasan ini, Dody juga menekankan pentingnya infrastruktur pendukung swasembada pangan, seperti bendungan, jaringan irigasi, jalan tol, dan jalan nasional, yang akan difokuskan di daerah-daerah lumbung pangan seperti Jawa, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Ia juga menyebutkan bahwa wilayah Merauke turut menjadi bagian dari perhatian, meskipun proyek di sana masih berjalan pelan-pelan.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kementerian PU akan terus mendorong penyelesaian berbagai proyek infrastruktur vital yang mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
15 Bendungan Prioritas dan Peningkatan Infrastruktur Tol
Kementerian PU juga memprioritaskan penyelesaian 15 bendungan dengan total anggaran mencapai Rp 36,291 triliun selama periode 2025-2029. Beberapa bendungan yang direncanakan selesai pada 2025 antara lain Bendungan Jragung, Mbay, dan Way Apu, yang akan menyuplai kebutuhan air untuk pertanian dan meningkatkan kapasitas irigasi di daerah lumbung pangan.
Di sisi lain, Dody juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur jalan tol. Hingga 2025, sepanjang 243,10 km jalan tol diharapkan dapat beroperasi, dengan rencana penambahan jaringan tol yang lebih panjang di tahun-tahun berikutnya, seperti 222,52 km pada 2026 dan 458,93 km pada 2027.
Dalam waktu dekat, Menteri Dody juga akan terus berdiskusi dengan Presiden Prabowo untuk menilai proyek-proyek tol yang dapat mendukung ketahanan pangan. “Kami perlu berdiskusi lebih mendalam, mana proyek infrastruktur yang memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Kami akan memastikan bahwa proyek yang telah dikerjakan akan terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian,” tegas Dody.
Dengan berbagai proyek strategis yang sedang dan akan dilaksanakan, Kementerian Pekerjaan Umum berharap dapat mendukung tercapainya swasembada pangan serta memperkuat infrastruktur yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.