StockReview.id – PT Mirae Asset Sekuritas memprediksi kredit perbankan nasional akan tumbuh di kisaran 12% sepanjang tahun ini. Hal tersebut terbukti dari meningkatnya pendapatan usaha emiten yang berkaitan dengan konsumen, seperti toko retail dan restoran, serta naiknya persentase pertumbuhan kredit di Indonesia pada tahun 2023.
Senior Research Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo, mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit Indonesia berada di angka 11,4% secara Year-on-Year (YoY) pada tahun 2022 lalu.
Persentase itu jauh melampaui prediksi Bank Indonesia (BI) dan Mirae Asset sendiri yang masing-masing berada di angka 6–8% dan 10,2%. Faktor positif lain adalah aktivitas lebaran dan tahun politik, serta kewajiban repatriasi dolar hasil ekspor sumber daya alam yang berlaku di awal bulan.
“Pada tahun 2023 ini, kami memprediksi pertumbuhan kredit di Indonesia bisa mencapai 12%. Sentimen pendorongnya adalah tidak berlakunya lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan tingginya tingkat permintaan domestik,”ungkap Handiman dalam acara Media Day: March 2023 bertajuk “Banking Outlook and Mirae Asset’s Collaboration”, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Sementara itu, sektor perbankan memang diperkirakan akan menunjukkan performa yang impresif pada tahun ini mengingat empat bank besar di Indonesia, yakni Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI) berhasil mencatatkan peningkatan laba.
Faktor yang menyebabkan naiknya laba keempat bank tersebut adalah penurunan beban bunga yang cukup tinggi, kenaikan amount invest income, dan penurunan beban provisi yang cukup signifikan.
Perlu diketahui pula bahwa pertumbuhan bank tahun ini akan lebih didukung oleh meningkatnya pendapatan beban bunga daripada penurunan beban bunga.
Handiman mengatakan, BCA dan Bank Mandiri sebagai top picks yang layak dipertimbangkan. Nilai tambah yang dimiliki oleh BCA dan Bank Mandiri tersebut adalah tingginya pendapatan bunga dan bagusnya kualitas aset yang dimiliki oleh masing-masing bank.