StockReview.id – NETA menyebutkan telah melakukan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM) pada 26 Juli 2023.

Dalam penandatanganan MoU itu hadir para eksekutif penting kedua perusahaan. NETA diwakili Co-President of NETA Auto Kong Fanlong, Vice President of NETA Auto dan Executive Vice President of NETA Overseas Zhou Jiang, serta Assistant President of NETA Auto dan Vice President of NETA Overseas Wang Chengjie.

Sementara PT HIM diwakili Deputy Main Commissioner PT HIM Jongkie Sugiarto, President Director PT HIM Denny Siregar, dan Deputy Director of Auto Investa I.G.P Rampai Surya Budhi.

“Kami berharap kerja sama dengan PT HIM bisa mewujudkan visi dan misi kami membantu pemerintah Indonesia dalam elektrifikasi. Kami percaya Indonesia punya potensi yang besar dalam menerima mobil listrik karena terbukti efektif untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur Wang Chengjie.

Sementara Denny mengatakan, kerja sama terjadi karena NETA memiliki latar belakang yang sangat kuat dan berkomitmen tinggi dalam menyediakan mobil listrik harga terjangkau dengan teknologi tinggi.

Selain itu, PT HIM dan NETA memiliki visi dan misi yang sama dalam mendukung program pemerintah untuk mempercepat elektrifikasi.

“Kami berkomitmen untuk memfasilitasi perakitan produk (NETA-red) untuk Indonesia,” ujar Denny.

Sementara keterangan NETA menyebutkan bahwa penandatanganan MOU dengan PT HIM termasuk di dalamnya adalah kerja sama perakitan kendaraan dalam bentuk dan akan dimulai pada kuartal II-2024.

PT HIM dipilih menjadi mitra perakitan lokal yang strategis karena pengalamannya dengan penuh kredibilitas dan telah dipercaya oleh beberapa brand lain serta masyarakat Indonesia. PT HIM sebenarnya bukan nama yang asing di industri manufaktur Tanah Air. Sejatinya, PT HIM sudah dibentuk di Indonesia sejak 1976 dengan nama PT Zastam Motor Indonesia.

Waktu itu mereka merakit mobil Jepang, yakni Nissan. Perusahaan manufaktur itu kemudian dibeli oleh PT Tricitra Karya pada 1993. Mereka yang memiliki fasilitas produksi di Pondok Ungu, Bekasi itu merakit mobil buatan Korea Selatan, Hyundai. Kiprahnya bersama Hyundai bahkan meningkat jauh pada 2000, di mana PT Tricitra Karya akhirnya berganti nama jadi PT Hyundai Indonesia Motor. (***)