StockReviw.id – Kebutuhan hunian layak di Indonesia yang terus meningkat menjadi katalis positif bagi industri pendukung, termasuk PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA). Emiten produsen pipa PVC ini mencatat penjualan sebesar Rp11,38 miliar pada semester I-2025 dan optimistis menutup kuartal III dengan pertumbuhan 10% atau hampir naik Rp2 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama PIPA, Immanuel Kevin Mayola, menyatakan bahwa perseroan menargetkan penjualan akhir tahun 2025 mencapai Rp38 miliar. Optimisme tersebut ditopang oleh tingginya permintaan material konstruksi sejalan dengan program pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan.
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), backlog rumah tangga di Indonesia terus menurun, dari 12,71 juta unit pada 2021 menjadi 9,90 juta unit pada 2023. Pemerintah melalui BP Tapera menargetkan pembiayaan 350 ribu unit rumah subsidi pada 2025 dalam rangka mendukung Program 3 Juta Rumah.
Kevin menegaskan, produk PIPA memiliki keunggulan dari sisi daya tahan dan efisiensi, sehingga menjadi pilihan utama baik untuk proyek besar maupun kebutuhan ritel. “Kami terus berinovasi menghadirkan produk berkualitas yang sesuai standar industri sekaligus memberikan nilai tambah,” ujarnya.
Selain proyek rumah tapak yang diprediksi tetap prospektif oleh Colliers Indonesia, pasar rumah bekas juga menunjukkan tren positif. Hal ini membuka peluang renovasi dan mendorong kebutuhan material konstruksi seperti pipa dan plafon PVC.
“Target pertumbuhan PIPA yang konservatif sudah sangat layak karena ditopang berbagai katalis positif, mulai dari program pemerintah, peningkatan permintaan PVC, hingga tren properti dan renovasi,” pungkas Kevin.