Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (11/11/2021).  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada kuartal III-2021 mencapai US$ 61,42 miliar. Angka tersebut lebih tinggi 50,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai US$ 40,7 miliar atau 13,18 persen (quartal-to-quartal) dari US$ 53,97 miliar. BeritaSatuPhoto/Joanito De Saojoao.

StockReview.id – Duta Besar Indonesia Santo Darmosumarto bertemu dengan Menteri Perdagangan Kamboja Cham Nimul untuk mendiskusikan berbagai upaya memperkuat kerja sama perdagangan antara kedua negeri.

Diperkirakan bahwa nilai perdagangan tahunan kedua negara akan melampaui USD1 miliar atau sekitar Rp15 Triliun untuk pertama kalinya tahun ini.

Pada Januari-Oktober 2022, Indonesia merupakan mitra dagang ke-12 terbesar bagi Kamboja, dengan total nilai perdagangan sebesar USD948,533 juta. Namun data statistik terbaru memperlihatkan bahwa Indonesia melonjak menjadi mitra dagang ke-6 terbesar Kamboja dengan total nilai perdagangan hingga Oktober 2023 sebesar USD862,215 juta yang setara dengan peningkatan sebesar 11,7% per tahun.

Menteri Cham mengusulkan pembentukan komisi kerja bersama di bidang perdagangan guna mengintensifkan interaksi dan mendorong penguatan kerja sama diantara berbagai lembaga terkait.

28 WNI Korban Perdagangan Orang Dipulangkan dari Kamboja
Selanjutnya, penguatan kerja sama perdagangan akan dilengkapi dengan pembentukan mekanisme dialog antara Kementerian dan komunitas bisnis Indonesia di Kamboja yang bertujuan untuk mengurangi dan mencari pemecahan berbagai masalah bisnis, mengurai hambatan perdagangan, dan menyederhanakan berbagai proses bisnis.

“Meskipun Indonesia naik menjadi mitra dagang ke-6 terbesar bagi Kamboja tahun ini, namun masih banyak ruang untuk memperluas hubungan perdagangan dan investasi,” ungkap Darmosumarto dalam pernyataan persnya.