Market

Optimis 2025! Strategi Bisnis TAYS Bidik Laba Rp7,78 Miliar

×

Optimis 2025! Strategi Bisnis TAYS Bidik Laba Rp7,78 Miliar

Sebarkan artikel ini

PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) targetkan laba bersih Rp7,78 miliar di 2025 dengan strategi ekspansi distribusi dan inovasi produk.

Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) membidik laba bersih sebesar Rp7,78 miliar pada tahun 2025 melalui strategi ekspansi bisnis. Hingga akhir tahun 2024, TAYS memproyeksikan kerugian bersih mencapai Rp26,57 miliar, mencerminkan tantangan besar yang dihadapi perusahaan.

Corporate Secretary TAYS, Dinna Afrianti, mengungkapkan target pendapatan perusahaan tahun 2025 sebesar Rp339,32 miliar. Sepanjang 2024, perusahaan membidik pendapatan Rp164,66 miliar, sebelumnya  membukukan pendapatan Rp130,44 miliar hingga kuartal III.

Kerugian usaha TAYS pada kuartal III 2024 mencapai Rp6,26 miliar, dengan prediksi rugi usaha tahun 2024 sebesar Rp11,69 miliar. Meski demikian, TAYS optimistis membukukan laba usaha Rp9,73 miliar di 2025 melalui berbagai upaya perbaikan.

Pada kuartal III 2024, laba kotor TAYS tercatat Rp29,65 miliar, dengan prediksi laba kotor sepanjang tahun mencapai Rp36,52 miliar. Untuk tahun 2025, perusahaan menargetkan laba kotor Rp95,22 miliar melalui efisiensi dan peningkatan margin produk.

Kerugian bersih TAYS pada semester pertama 2024 tercatat Rp9,5 miliar, mencerminkan penurunan tajam dibandingkan laba bersih Rp1,4 miliar di 2023. Hal ini menunjukkan tantangan besar bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.

Kinerja

Penurunan pendapatan TAYS menjadi salah satu tantangan utama di 2024, di mana semester pertama mencatat penurunan hingga 30,5 persen. Pendapatan Rp99,1 miliar pada semester pertama 2024 jauh lebih rendah dibandingkan Rp142,6 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, TAYS melakukan berbagai langkah, termasuk kemitraan dengan Mixio Holdings Incorporated untuk memperluas penetrasi pasar internasional. Kemitraan tersebut membuka peluang besar di pasar Jepang, mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Selain itu, TAYS memperkuat jaringan distribusi modern trade dan menunjuk Melania Halim sebagai Direktur baru, menggantikan Andrew Sanusi. Langkah ini diharapkan memperkuat kepemimpinan perusahaan menghadapi dinamika pasar dan mencapai target bisnis.

Empat Strategi Utama

TAYS menyiapkan empat strategi utama untuk memperbaiki kinerja keuangan dan mencapai target laba bersih 2025. Pertama, perusahaan akan memperluas distribusi produk di wilayah Jabodetabek. Kedua, TAYS akan segera meluncurkan inovasi produk terbaru dengan kolaborasi strategis dengan merek besar.

Ketiga, perusahaan akan fokus pada penjualan produk dengan margin lebih tinggi untuk meningkatkan profitabilitas. Keempat, TAYS akan lebih selektif dalam memilih mitra distribusi, memastikan jangkauan pasar yang optimal dan efisiensi operasional.

“Strategi ini kami susun untuk mendorong pertumbuhan yang lebih stabil dan pencapaian target laba bersih pada tahun mendatang,” ungkap Dinna.

Pada perdagangan Jumat, 13 Desember 2024, saham TAYS ditutup di level Rp53 per lembar, turun 3,64 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sementara volume perdagangan berada di angka 1,79 juta lot, lebih rendah dibandingkan rata-rata harian 2,62 juta lot.

Harga saham TAYS bergerak di kisaran Rp51 hingga Rp56 sepanjang perdagangan, dengan nilai transaksi mencapai Rp95,2 miliar.

Dengan strategi yang telah disiapkan, TAYS optimis dapat mengatasi tantangan kinerja keuangan dan mencapai target pertumbuhan di tahun 2025. Dukungan dari ekspansi distribusi dan inovasi produk menjadi kunci utama keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar makanan ringan.