StockReview.id – Perkembangan transaksi digital perbankan semakin mengalami peningkatan, hal ini menimbulkan pertanyaan apakah peran kartu debit atau kartu ATM akan semakin tak diminati nasabah lagi. Namun, rupanya penggunaan kartu debit masih tetap tinggi. Walau transaksi pembayaran belanja offline di merchant dengan menggunakan QRIS juga meningkat pesat.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) dikutip Senin (14/11/2022), transaksi kartu ATM sepanjang Januari-Agustus 2022 tercatat sebanyak 4,97 miliar kali. Ini masih tumbuh 4,28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 4,76 miliar.
Sementara, dari sisi nilai dananya juga meningkat 4,88% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 5.266 triliun. Transaksi kartu debit paling besar masih untuk kebutuhan tarik tunai yakni 3,09 miliar atau 62,3% dari total transaksi. Transaksi tarik tunai ini masih meningkat 12,7% secara tahunan.
Penggunaan kartu debit untuk transaksi belanja yang paling meningkat signifikan, yakni hingga 62,9% YoY menjadi 805,8 juta kali. Sedangkan transaksi transfer mengalami penurunan tajam. Transfer intrabank merosot 38,9% YoY jadi 676,2 juta kali dan transfer antara bank turun 6,27% YoY jadi 388,4 juta kali.
Bank Indonesia (BI) mencatat, total volume transaksi QRIS sejak awal tahun hingga September 2022 telah mencapai 281,7 juta kali. Capaian ini melesat 182% secara tahunan dan meningkat 33% secara kuartalan.
Dari sisi nilai nominal transaksi telah mencapai Rp 29,7 triliun atau meroket 298% secara tahunan dan tumbuh sebesar 25% secara kuartalan. Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta mengatakan, jumlah merchant yang sudah bisa menerima QRIS saat ini telah mencapai 21,6 juta. Sedangkan total pengguna QRIS sudah mencapai 25,2 juta.
“Sampai akhir tahun, BI menargetkan 15 juta pengguna baru, kini telah tercapai 13,6 juta,” katanya kepada Kontan.co.id baru-baru ini.