StockReview.id – Rencana penandatanganan Sales Purchase Agreement (SPA) atau perjanjian jual beli terkait hak partisipasi Blok Masela, mendapat respons positif. Direktur Eksekutif Center for Energy Policy, M. Kholid Syeirazi tidak menepis, masuknya Pertamina untuk menggantikan Shell akan bermanfaat bagi pengembangan wilayah Indonesia bagian timur, termasuk penyerapan tenaga lokal.
“Keuntungannya mungkin di midstream. Pada BOD meeting, Pertamina pasti akan membahas mengenai penyerapan tenaga lokal,” kata Kholid kepada media hari ini.
Pembahasan mengenai tenaga kerja memang sangat dimungkinkan. Pasalnya, dengan participating interest sebesar 35 persen, Pertamina berpeluang besar mengisi salah satu komposisi Dewan Direksi. Dengan demikian, dalam BOD meeting tersebut, Pertamina bisa mengusulkan pembahasan mengenai penggunaan tenaga kerja lokal.
“Dengan ikutnya Pertamina dalam BOD meeting, bisa mewarnai proses bisnis. Misal untuk lebih melibatkan partisipasi masyarakat lokal. Kalau asing, kan porsi lebih rendah. Kalau sudah 35% pasti ikut BOD meeting, salah satu komposisi di direksi itu pasti,” kata dia.
Baca Juga: Soal Negosiasi Pertamina & Shell atas Alih Kelola Blok Masela, DEN: Ngapain Bayar?
Kholid tidak menepis, bahwa masuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasonal. Meski Pertamina tidak berperan sebagai operator, namun tetap bisa memberi masukan pada level direksi. “Dan saya kira, tetap akan menambah cadangan gas Pertamina,” lanjut Kholid.
Sementara dari sisi operasional, Kholid tetap berharap agar Inpex sebagai pemegang hak 65 persen, bisa menjalankan dengan baik. Apalagi untuk laut dalam seperti Masela, tantangan bagi Inpex adalah sisi teknologi. Sedangkan Pertamina sendiri, dengan komposisi 35 persen maka yang hal paling mungkin masuk pada skema pembagian keuntungan (profit sharing).
Baca Juga: Akuisisi Saham 35% Blok Masela oleh Pertamina Tinggal Tanda Tangan
“Jadi nanti kelangsungan Blok Masela ini harus dipastikan jalan. Inpex dipastikan bisa mengelola laut dalam blok lepas pantai itu, tapi pengembangan LNG-nya di darat. Itukan harus dihitung aspek komersialnya, Tetapi apapun, pada Blok Masela ini Pertamina memang harus siap,” lanjutnya.
Kepastian bahwa Pertamina segera menggantikan Shell di Blok Masela, sebelumnya disampaikan VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Menurut Fadjar, penandatanganan Sales Purchase Agreement (SPA) atau Perjanjian Jual Beli terkait hak partisipasi Blok Masela dilakukan pekan depan.