Market

Phapros (PEHA) Bukukan Pertumbuhan Penjualan 24,58% di Semester I-2025, Catatkan Laba Rp 2,45 Miliar

×

Phapros (PEHA) Bukukan Pertumbuhan Penjualan 24,58% di Semester I-2025, Catatkan Laba Rp 2,45 Miliar

Sebarkan artikel ini

PT Phapros Tbk (PEHA) catat pertumbuhan penjualan 24,58% YoY di semester I-2025 dan kembali mencetak laba Rp 2,45 miliar setelah rugi tahun lalu, didukung efisiensi dan strategi produk margin tinggi.

Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – PT Phapros Tbk (PEHA), anak usaha dari Holding BUMN Farmasi Biofarma, mencatatkan pertumbuhan penjualan konsolidasian sebesar 24,58% secara tahunan (YoY) pada semester I-2025. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (28/7), PEHA membukukan penjualan sebesar Rp 458,22 miliar, meningkat dari Rp 367,81 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini ditopang oleh dua segmen utama, yakni produk obat bebas atau over the counter (OTC) yang tumbuh 81%, serta obat resep bermerek (etikal branded) yang mencatat kenaikan 79%. Penjualan OTC mencapai Rp 93,01 miliar, naik signifikan dari Rp 51,32 miliar. Sedangkan segmen obat generik bermerek (OGB) juga mengalami pertumbuhan dari Rp 245,45 miliar menjadi Rp 248,07 miliar.

Pelaksana Tugas Direktur Utama PEHA, Ida Rahmi Kurniasih, menyampaikan bahwa pertumbuhan penjualan etikal banyak didorong oleh peningkatan penjualan di pasar rumah sakit dan modern outlet yang melonjak di atas 30%. Sementara itu, kinerja penjualan OTC diperkuat oleh pasar retail dan proyek tender pemerintah.

Ida menyebutkan, capaian ini merupakan hasil dari strategi bisnis yang kuat, termasuk penguatan kerja sama dengan distributor, penataan ulang portofolio produk, peluncuran produk baru, efisiensi biaya, dan disiplin eksekusi. Strategi tersebut juga menjadi bagian dari upaya PEHA untuk memperkuat kinerja fundamental serta sinergi dengan Biofarma sebagai induk usaha.

Keberhasilan ini kontras dengan kinerja tahun sebelumnya, di mana PEHA mencatat kerugian Rp 49,84 miliar. Kini, di semester I-2025, perusahaan berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 2,45 miliar.

Salah satu kunci keberhasilan adalah strategi cost restructuring yang diterapkan sejak awal 2025. Harga pokok produksi (HPP) berhasil ditekan agar sejalan dengan pertumbuhan penjualan. Selain itu, beban usaha mengalami penurunan sebesar 7,3% menjadi Rp 181 miliar. Biaya pemasaran dan distribusi juga berhasil ditekan 13,5% YoY.

Dari sisi EBITDA, PEHA mencetak pertumbuhan luar biasa sebesar 869% menjadi Rp 62,5 miliar, dari kondisi negatif di tahun sebelumnya. Liabilitas jangka pendek juga berhasil dikurangi sebesar 27%.

Dalam upaya meningkatkan efisiensi, PEHA hanya memprioritaskan penjualan 54 produk dari sekitar 200 Nomor Izin Edar yang dimiliki. Strategi selektif ini berdampak langsung pada peningkatan margin dan kinerja finansial.

“Pertumbuhan penjualan dalam enam bulan pertama tahun ini menjadi indikator penting untuk mencapai target pertumbuhan penjualan double digit hingga akhir 2025,” ujar Ida.