PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) memperoleh peningkatan laba bersih hingga kuartal III 2022. Emiten perkebunan sawit ini mengantongi laba bersih sebesar Rp764,24 miliar atau naik 1,58% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp752,29 miliar.
Penjualan perseroan tercatat turun 8,81% menjadi Rp3,04 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp3,33 triliun. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh penurunan volume penjualan produk sawit, yang sebagian dimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit.m Penjualan minyak kelapa sawit (MKS) tercatat sebesar Rp2,26 triliun, produk inti sawit dan produk terkait mencatatkan penjualan sebesar Rp545,59 miliar, produk karet mencatatkan pendapatan sebesar Rp128,04 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar Rp103,44 miliar.
Secara geografis, penjualan domestik tercatat turun menjadi sebesar Rp2,97 triliun, dari sebelumnya Rp3,24 triliun. Penjualan ekspor juga susut menjadi sebesar Rp65,04 miliar, dari sebelumnya Rp96,95 miliar. Produksi tandan buah segar atau TBS inti turun 8% secara tahunan menjadi 863 ribu ton, dari sebelumnya sebesar 934 ribu ton. Hal ini terdampak cuaca yang tidak mendukung dan kegiatan peremajaan tanaman.
“Seiring penurunan produksi TBS inti, total produksi CPO turun 7% secara tahunan menjadi 225 ribu ton,” ungkap manajemen LSIP dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (3/12/2022). Sementara itu, secara kuartal, produksi TBS inti dan CPO di kuartal III masing-masing meningkat 28% dan 32% dibandingkan kuartal II 2022.
Hingga akhir September 2022, total nilai aset SIMP naik 4,66% menjadi Rp12,40 triliun, dibandingkan posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp11,85 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp1,81 triliun dan ekuitas sebesar Rp10,58 triliun.