Market

Produksi Emas BRMS Akan Naik Seiring Peroperasin Pabrik Baru

×

Produksi Emas BRMS Akan Naik Seiring Peroperasin Pabrik Baru

Sebarkan artikel ini

StockReview.id – Produksi emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akan naik mulai tahun 2023 dan 2024 seiring beroperasinya pabrik emas anyar. Walau, Emas menjadi salah satu komoditas yang berkinerja kurang apik sepanjang tahun ini.

Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Herwin Hidayat menilai, melandainya harga emas dunia merupakan dampak dari kebijakan sejumlah bank sentral, khususnya bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, dalam meningkatkan suku bunga demi menekan kenaikan inflasi

Jika harga emas mengalami rebound seiring melandainya suku bunga, Herwin menilai, kondisi ini menjadi momentum yang tepat bagi peningkatan kinerja BRMS. Kenaikan suku bunga ini tidak hanya membuat harga emas turun, komoditas lain seperti perak dan tembaga juga terkoreksi.

“Namun, kami melihat suku bunga akan naik terus menerus sebab nantinya akan ekonomi akan melambat. Jika suku bunga melandai, harga komoditas termasuk emas pasti akan naik,” terang Herwin saat paparan publik yang digelar Kamis (10/11).

Produksi emas BRMS akan naik mulai tahun 2023 dan 2024 seiring beroperasinya pabrik emas anyar. Jika harga emas mengalami rebound seiring melandainya suku bunga, Herwin menilai, kondisi ini menjadi momentum yang tepat bagi peningkatan kinerja BRMS.

Anak usaha BRMS, yakni PT Citra Palu Minerals (CPM) telah menyelesaikan pembangunan pabrik emas keduanya di Palu, Sulawesi Tengah, pada Oktober 2022 silam dan telah beroperasi pada November.

Kapasitas bijih yang dapat diproses oleh pabrik baru ini akan meningkat secara bertahap. Pabrik berkapasitas 4.000 ton bijih per hari ini akan mulai memproses sekitar 200 ton sampai dengan 500 ton bijih per hari di kuartal keempat 2022.

Produksi di pabrik kedua ini akan meningkat secara gradual. Volume bijih yang diproses rencananya akan meningkat ke kisaran 1.000 ton sampai dengan 2.000 ton bijih per hari di kuartal pertama 2023. Pabrik tersebut diharapkan sudah dapat memproses maksimal 4.000 ton bijih per hari pada April 2023 dan seterusnya.

BRMS saat ini juga berencana membangun pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 2.000 ton bijih per hari di Gorontalo yang ditargetkan rampung 2024.

Sampai saat ini, BRMS mengaku tidak menemukan masalah di saat harga emas menurun. Herwin mengaku, BRMS memiliki cash cost yang cukup baik, Saat ini, cash cost BRMS berada di rentang US$ 900 sampai US$ 1.100 per ons troy. Jika saat ini harga emas berada di level US$ 1.600 sampai US$ 1.700 per ons troy, artinya BRMS masih memiliki profit margin yang cukup baik.