Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan sejak tahun 2015 hingga 2022 lalu telah membangun 8 juta unit rumah baru untuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Capaian tersebut merupakan bagian dari program sejuta rumah (PSR) yang dijalankan sejak tahun 2015 silam dalam rangka menekan backlog perumahan. Lewat program sejuta rumah tersebut, Kementerian PUPR mematok paling tidak ada 1 juta unit rumah baru yang bisa dibangunkan untuk MBR.

Harapannya angka backlog 12,7 juta perumahan bisa diterus ditekan seiring bertambahnya populasi penduduk. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengapresiasi capaian program PSR, yang mana dalam kurun waktu 7 tahun saja sudah mampu merealisasikan 8 juta unit rumah. Artinya setiap tahun program tersebut bisa melampaui targetnya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait terutama para asosiasi perumahan yang terus bersemangat mengembangkan perumahan nasional,” kata Menteri Basuki pada acara Malam Puncak Hari Perumahan Nasional (HAPERNAS) Tahun 2023.

Direktur Jenderal Perumahan, Iwan Suprijanto mengatakan saat ini ada sejumlah isu tantangan dan kendala pembangunan perumahan di Indonesia saat ini yakni tingginya angka backlog kepemilikan rumah.

Berdasarkan data Susenas BPS di tahun 2021, tercatat sebanyak 12,7 Juta rumah tangga belum memiliki rumah, di mana angka ini berpotensi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan rumah tangga baru yang diperkirakan mencapai 700- 800 ribu KK setiap tahunnya.

“Saat ini kita juga masih dihadapkan dengan adanya tantangan rumah tidak layak huni untuk mengejar target 70% rumah layak huni di tahun 2024, sesuai dengan komitmen RPJMN 2020-2024 bidang Perumahan dan Permukiman,” sambung Iwan.
Iwan mengatakan, Program Sejuta Rumah saat ini cukup mendapatkan dukungan oleh seluruh stakeholder bidang perumahan, hal itu yang membuat total capaian PSR sejak tahun 2015 hingga 2022 kurang lebih 8 juta unit.

“Program Sejuta Rumah juga didukung oleh seluruh stakeholder bidang perumahan, sehingga total capaian PSR sejak tahun 2015 hingga 2022 adalah sebesar 8 juta unit, dengan jumlah capaian PSR di tahun 2023 hingga 25 Agustus 2023 sebesar 678 ribu unit. Jumlah ini cukup membanggakan, namun perlu terus ditingkatkan,” sambung Iwan.

Sedangkan pada tahun 2020-2022, capaian pembangunan Ditjen Perumahan adalah sebanyak 625 ribu unit, yang terdiri dari 11.719 unit rusun terbangun, 546 ribu peningkatan kualitas rumah swadaya, 9.245 pembangunan rumah khusus, serta 58.036 unit bantuan PSU perumahan.

Pada Tahun 2023, realisasi pembangunan program Ditjen Perumahan hingga tanggal 25 Agustus 2023 sebanyak 111.618 unit yang terdiri atas 206 unit rusun terbangun, 94.218 unit peningkatan kualitas rumah swadaya, 2.136 unit pembangunan rumah khusus, serta 15.058 unit bantuan PSU perumahan.(***)