Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Sarga saham PT Indosat Tbk (ISAT) menguat signifikan pada perdagangan Kamis (22/2). ISAT menembus level resistance di Rp10.100 per saham, sekaligus menembus level tertinggi sejak pertengahan Oktober 2023.

Investment Analyst Stockbit, Arvin Lienardi, menilai kenaikan ini merupakan reli ISAT sejak merilis laporan keuangan pada 7 Februari 2024.

Diketahui laba bersih ISAT mencapai Rp4,6 triliun pada tahun 2023, melandai 4,6% year-on-year (YoY). Namun, capaian ini, terang Arvin, melampaui ekspektasi konsensus.

“Sebelumnya, market telah mengantisipasi penurunan laba ISAT seiring faktor high base pada 2022 akibat one-off gain dari pelepasan lini bisnis data center senilai Rp3,5 triliun,” kata Arvin.

Adapun pendapatan ISAT tumbuh 9,6% yoy menjadi Rp51,3 triliun. Arvin menilai performa ini naik 101,2% dari estimasi konsensus. Beban keuangan dan amortisasi dinilai naik lebih moderat sebesar 8,7% yoy dan 7% yoy.

“Dari segi operasional selama 2023, ISAT membukukan kenaikan average revenue per user (ARPU) sebesar 5% yoy menjadi Rp35.600, kendati jumlah pengguna turun 3,3% yoy menjadi 98,8 juta pengguna,” paparnya.

Secara teknikal, Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengamini saham ISAT telah menembus break resistance, sekaligus disertai peningkatan volume pembelian.

“Kami mencermati dari sisi indikator lain, indikator MACD masih berada di area positif dengan Stochastic yang masih melaju ke area overboughtnya,” kata Didit

Overbought merupakan kondisi harga suatu saham telah mengalami penguatan signifikan alias uptrend dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini berpeluang memantik aksi profit taking.

Namun Didit menimbang strategi ‘Trading Buy’ terhadap ISAT, dengan level resistance lanjutan di area Rp10.850 per saham. Adapun area support ada di Rp10.100 per saham.