Ekonomi

Sentimen Bisnis Jepang Turun Akibat Ketidakpastian

×

Sentimen Bisnis Jepang Turun Akibat Ketidakpastian

Sebarkan artikel ini

Pelemahan ini menjadi yang pertama dalam lima kuartal terakhir.

Survei pemerintah mencatat penurunan sentimen bisnis Jepang pada April hingga Juni. Pelemahan ini menjadi yang pertama dalam lima kuartal terakhir. (Pexel/Alex Knight)

StockReview.id – Survei pemerintah Jepang mencatat penurunan sentimen bisnis pada April hingga Juni. Selanjutnya, pelemahan ini menjadi yang pertama dalam lima kuartal terakhir.

Pemerintah menyatakan, penurunan dipicu oleh ketidakpastian kebijakan tarif dari Amerika Serikat. Akibatnya, perekonomian Jepang yang bergantung ekspor ikut terdampak signifikan.

Data ini dirilis resmi oleh Kementerian Keuangan pada hari Kamis. Mereka mencatat indeks keyakinan bisnis perusahaan besar turun ke -1,9.

Baca Juga: Ekonomi Jepang Menyusut 0,7% di Kuartal I 2025, Terganggu Ketidakpastian Global

Pada kuartal sebelumnya, indeks tercatat berada di level positif +2,0. Indeks tersebut mengukur rasio perusahaan yang menilai bisnisnya membaik. Selain itu, indeks juga memperhitungkan perusahaan yang melihat penurunan kondisi usaha.

“Angka negatif menunjukkan lebih banyak perusahaan mengalami penurunan,” tulis pernyataan resmi kementerian. Tren ini menunjukkan kepercayaan pelaku usaha besar mulai melemah.

Mereka merespons ketidakpastian global dengan lebih berhati-hati. Para analis mengatakan, pelemahan ini mencerminkan kekhawatiran terhadap perang dagang.

Sebagian pengusaha mulai menunda rencana ekspansi bisnisnya. Lainnya memilih menahan investasi demi mengurangi risiko.

Eksportir Jepang sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan perdagangan luar negeri. Jika ketegangan tarif berlanjut, ekonomi Jepang bisa tertekan lebih dalam.

 

Langkah Stabilisasi

Para ekonom meminta pemerintah segera mengambil langkah stabilisasi. Sebagian pelaku usaha berharap dukungan fiskal lebih besar dari pemerintah. Beberapa pengamat memperkirakan tren ini bisa bertahan hingga akhir tahun.

Namun, optimisme masih ada jika kebijakan global membaik. Kondisi global yang lebih stabil akan mendorong kepercayaan pelaku bisnis kembali.

Pemerintah Jepang diharapkan menjaga komunikasi dengan mitra dagangnya. Selain itu, perlu langkah strategis untuk mendiversifikasi ekspor.

Dengan strategi baru, perusahaan Jepang bisa menghadapi pasar global lebih tangguh. Namun tanpa perbaikan situasi global, sentimen bisnis sulit bangkit.

Secara umum, ketidakpastian eksternal menekan optimisme pelaku ekonomi domestik. Kebijakan tarif AS terbukti memiliki efek lanjutan ke berbagai negara.

Jepang, sebagai ekonomi ekspor, sangat rentan terhadap dinamika tersebut. Langkah konkret diperlukan untuk memulihkan kepercayaan dunia usaha.

Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama menyusun solusi jangka panjang. Dengan kolaborasi yang solid, Jepang bisa mengatasi tekanan ekonomi eksternal.