Ekonomi

Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI 2023 Moncer di Angka 5-5,3%

×

Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI 2023 Moncer di Angka 5-5,3%

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meyakini pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan dapat mencapai kisaran 5,0-5,3%, berkat dukungan permintaan domestik.

Hal tersebut dia sampaikan di samping Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua DK Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua DK Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam konferensi pers penyampaian hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) ke-III tahun 2023 di Kantor OJK, Jakarta.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik didukung permintaan domestik. Perekonomian triwulan II 2023 diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur,” ungkapnya, Selasa (1/8/2023).

Pasalnya, PMI Manufaktur menunjukkan adanya peningkatan ke level 53,3 pada Juli 2023, lebih tinggi dibandingkan Juni 2023 sebesar 52,5.

“Konsumsi rumah tangga meningkat didorong oleh terus naiknya mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, dan terkendalinya inflasi, serta dampak positif dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara,” sambungnya.

Sri Mulyani melanjutkan, perkembangan tersebut juga disertai Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Ritel yang masih terus bertumbuh.

“Meskipun investasi bangunan masih relatif tertahan, investasi nonbangunan masih terindikasi ekspansif. Hal ini sejalan dengan kinerja ekspor yang positif dan berlanjutnya hilirisasi,” kata Sri Mulyani.

Berdasarkan lapangan usaha, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Informasi dan Komunikasi.

Sementara secara spasial, kata Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh pertumbuhan wilayah Kalimantan dan Jawa yang masih kuat sejalan dengan terjaganya permintaan domestik.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan dapat mencapai kisaran 5,0-5,3%,” tegasnya.(***)