MarketNetwork

TMAS Sudah Merealisasikan Tambah 1 Kapal Baru

×

TMAS Sudah Merealisasikan Tambah 1 Kapal Baru

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi.

StockReview.id – PT Temas Tbk (TMAS) telah merealisasikan penambahan satu unit kapal hingga pertengahan Juni 2024. Ini merupakan bagian dari rencananya perusahaan untuk menambah lima armada baru di tahun 2024.

Sekretaris Perusahaan Temas, Marthalia Vigita menuturkan, hingga saat ini satu unit kapal yang sudah terealisasi berjenis kapal kontainer. Namun sayang, ia tak memerinci berapa tepatnya nilai investasi dari kapal tersebut.

Untuk memaksimalkan agenda ekspansinya tersebut, TMAS menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 1,3 triliun. Dana capex ini sesuai dengan yang disetujui dlm RUPSLB bulan Maret lalu.

Marthalia menyebut, capex tersebut diperuntukkan untuk modal penambahan kapal dan juga sarana penunjang lainnya, seperti alat berat dan kontainer.

“Dan capex baru terealisasi kurang lebih  20%,” imbuhnya.

Manajemen TMAS juga cukup berambisi dengan prospek bisnisnya di tahun ini. Pihaknya menargetkan angka pendapatan di tahun 2024 bisa mencapai Rp 5 triliun atau meningkat sekitar 8%-10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ia juga menilai, realisasi pendapatan hingga kuartal pertama lalu sudah mencapai 20% dari target 2024 dan masih sesuai dengan ekspektasi perusahaan.  Faktor pendorongnya adalah karena harga freight yang mulai membaik dan kondisi setelah pemilu yang berlangsung dengan aman.

Di samping ekspansi armada, TMAS juga berupaya memaksimalkan bisnisnya tahun ini dengan menerapkan on-time schedule di semua pelabuhan sehingga barang customer sampai tepat waktu sesuai jadwal. Kemudian untuk meningkatkan kepuasan konsumen juga dilakukan dengan menyempurnakan aplikasi Klik Temas. Konsumen dapat memesan schedule kapal dan melacak keberadaan containernya dengan mudah.

Hingga kuartal I-2024, pendapatan jasa TMAS tercatat senilai Rp 1,07 triliun. Angka ini turun tipis 3,77% year on year (yoy) dibandingkan Rp 1,11 triliun pada posisi yang sama tahun lalu.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menurun ke angka Rp 147 miliar dari sebelumnya Rp 259,41 miliar pada kuartal pertama tahun sebelumnya.