Market

Transaksi Kripto di Indonesia Naik 15,54 Persen di Tengah Pasar Global Fluktuatif

×

Transaksi Kripto di Indonesia Naik 15,54 Persen di Tengah Pasar Global Fluktuatif

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id – Industri aset kripto di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan meskipun pasar global masih mengalami ketidakstabilan. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nilai transaksi kripto mencapai Rp 48,92 triliun pada bulan Agustus 2024, meningkat sebesar 15,54 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat Rp 42,34 triliun.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya, dalam pernyataannya, menyebutkan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan optimisme tentang masa depan industri kripto di Indonesia, meskipun tantangan makroekonomi tetap menjadi perhatian.

Dari Januari hingga Agustus 2024, transaksi aset kripto di Indonesia mengalami peningkatan luar biasa sebesar 360,03 persen, mencapai Rp 391,01 triliun dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 149,3 triliun. Tether USD (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), USD Coin (USDC), dan Pepe (PEPE) menjadi koin yang mendominasi transaksi kripto di tanah air.

Tirta juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap aset kripto sebagai alternatif investasi, serta literasi digital yang semakin tinggi di kalangan masyarakat.

Jumlah investor kripto di Indonesia terus bertambah, dengan total pengguna kripto mencapai 20,9 juta hingga Agustus 2024, bertambah hampir 400 ribu dibandingkan bulan sebelumnya. Laporan dari Triple-A menunjukkan bahwa 13,9 persen populasi Indonesia memiliki aset kripto, menempatkan Indonesia di peringkat ke-12 dunia dalam hal kepemilikan kripto secara global. Meski ada perbedaan antara angka ini dan data Bappebti, hal ini mungkin disebabkan oleh metode pengukuran yang berbeda.

Wan Iqbal, CMO Tokocrypto, mengungkapkan bahwa tingginya minat masyarakat untuk mengadopsi kripto tidak terlepas dari strategi edukasi yang dilakukan oleh pelaku industri. Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara regulator dan pelaku industri dalam mendorong inovasi serta menjaga pertumbuhan industri kripto di Indonesia.

Iqbal juga menegaskan bahwa keberhasilan ini harus didukung dengan edukasi berkelanjutan bagi investor mengenai risiko dan peluang di pasar kripto, agar mereka bisa membuat keputusan investasi yang lebih baik di tengah volatilitas yang ada.