StockReview.id – Wamenperin Faisol Riza menyebut penundaan tarif resiprokal AS selama 90 hari sebagai kesempatan Indonesia negosiasi trade balance baru dan ekspansi pasar non-AS.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan penundaan pemberlakuan tarif resiprokal AS (tarif Trump) selama 90 hari, menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan negosiasi termasuk menawarkan keseimbangan perdagangan (trade balancing) baru.
“Ketika presiden Trump memutuskan untuk menunda 90 hari, ya ini kesempatan kita untuk melakukan negosiasi jadi lebih besar,” kata Faisol di Bandung, Rabu.
Pemerintah, kata Faisol, dengan berbagai upaya yang dilakukan dan diusahakan, merasa yakin bahwa pada akhirnya tarif yang akan diberlakukan AS itu, akan kembali ke tarif semula seperti sebelumnya.
“Yang penting sekarang menjaga trade balance kita itu adil buat kedua negara dan ini yang kita sedang kerjakan,” katanya.
Lebih lanjut, Faisol menilai kebijakan yang akan diterapkan AS ini juga, jadi momentum bagi industri dalam negeri untuk memperbaiki, meningkatkan kualitas, dan juga mencari pasar-pasar baru di luar Amerika Serikat.
“Karena situasi yang tidak menentu ini harus kita sikapi dengan beberapa pembukaan peluang-peluang di negara-negara maupun kawasan yang tepat,” ujarnya. (end)