Tekno

WEF: Teknologi Masa Depan Akan Ubah Dunia

×

WEF: Teknologi Masa Depan Akan Ubah Dunia

Sebarkan artikel ini
Para ahli menyoroti teknologi potensial yang mampu memecahkan tantangan global, mulai dari bioengineering hingga energi terbarukan. (Ilustrasi)

StockReview.id – Laporan terbaru World Economic Forum (WEF) tentang teknologi masa depan menggarisbawahi berbagai inovasi yang menjanjikan perubahan besar.

Dalam laporan ini, para ahli menyoroti teknologi potensial yang mampu memecahkan tantangan global, mulai dari bioengineering hingga energi terbarukan.

Pada tahun ini, teknologi konektivitas menjadi sorotan utama. Misalnya, permukaan pintar yang dapat dikonfigurasi ulang (RIS) memungkinkan koneksi nirkabel berkelanjutan dengan memanfaatkan metamatrial dan algoritma pintar.

Teknologi ini bisa mengubah dinding biasa menjadi bagian dari jaringan komunikasi nirkabel, mendukung aplikasi di pabrik pintar hingga pertanian.

Baca Juga: GOTO Luncurkan Sahabat-AI, Teknologi AI Indonesia

Sistem platform ketinggian tinggi (HAPS) juga akan menyediakan konektivitas internet di daerah terpencil.

Menggunakan teknologi canggih seperti material surya dan komposit ringan, HAPS diharapkan bisa memberikan akses internet bagi 2,6 miliar orang di lebih dari 100 negara.

Selain meningkatkan inklusi digital, teknologi ini mampu merespons situasi darurat secara cepat.

Teknologi yang mengintegrasikan penginderaan dan komunikasi (ISAC) berpotensi mendukung banyak sektor.

Dengan menggabungkan kemampuan penginderaan dan transmisi data, ISAC memungkinkan pemantauan kualitas udara, tanah, dan lingkungan, dengan aplikasi langsung di pertanian cerdas, konservasi lingkungan, serta jaringan cerdas energi.

Kecerdasan buatan (AI) juga memainkan peran besar dalam penelitian ilmiah. Misalnya, AlphaFold dari DeepMind memprediksi model protein 3D yang akurat, membantu penemuan antibiotik dan material baterai.

Data sintetis pun memungkinkan peneliti berbagi data dengan aman, tanpa mengungkap informasi sensitif.

 

Ramah Lingkungan

Teknologi elastocaloric, yang menggunakan bahan seperti nikel dan titanium, menawarkan solusi pemanasan yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Ini penting mengingat bangunan dan konstruksi menyumbang hampir 40% emisi karbon global.

Elastocaloric beroperasi tanpa gas pendingin, sehingga cocok untuk area dengan infrastruktur listrik terbatas.

Di sisi lain, mikroorganisme bakal menjadi sumber daya potensial untuk mengatasi krisis iklim. Organisme ini mampu menangkap gas rumah kaca dan mengubahnya menjadi biofuel, membantu mengurangi pemanasan global.

Dalam sektor peternakan, pakan alternatif dari protein mikroalga dan limbah makanan berpotensi menggantikan kedelai.

Ini menawarkan solusi ramah lingkungan dengan mengurangi deforestasi dan emisi gas rumah kaca.

Kemajuan teknologi genetik, seperti CRISPR-Cas9, memberikan harapan baru bagi dunia transplantasi.

Dengan genomik yang memungkinkan penanaman organ hasil rekayasa genetika, ini memberi peluang bagi ribuan pasien yang menunggu organ baru.

Menurut WEF, semua inovasi ini memiliki potensi besar dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup, serta menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.