StockReview.id – PT Hatten Bali Tbk (WINE), produsen wine lokal terkemuka asal Bali, mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I-2025 meskipun industri wine global masih menghadapi tekanan. Berdasarkan laporan keuangan, WINE berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 130,77 miliar, meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 123,38 miliar.
Direktur Keuangan WINE, Ketut Sumarwan, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan kekuatan merek dan sinergi erat dengan sektor pariwisata Bali. “Kunjungan wisatawan mancanegara yang meningkat, terutama dari Australia dan Eropa, menjadi pendorong utama pertumbuhan penjualan kami di paruh pertama,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (30/7).
Ketut optimistis tren pertumbuhan akan berlanjut pada semester II-2025. Momentum liburan pertengahan tahun hingga Natal dan Tahun Baru dinilai sebagai periode krusial untuk menggenjot penjualan. Selain itu, pergeseran preferensi wisatawan internasional akibat konflik di Thailand dan Kamboja telah menjadikan Bali sebagai destinasi pilihan karena dianggap lebih aman dan nyaman.
“Dengan strategi distribusi yang diperluas dan kolaborasi bersama pelaku industri pariwisata, kami yakin sisa tahun ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target tahunan,” tambahnya.
Selain mengandalkan momentum pariwisata, WINE juga tengah mendorong diversifikasi produk. Beberapa langkah strategis yang disiapkan perusahaan antara lain; Peluncuran sparkling wine premium yang menyasar segmen fine dining di akhir 2025. Pengembangan varian organic wine yang menggunakan bahan baku dari kebun bersertifikat organic di Australia, ditujukan untuk konsumen yang peduli akan gaya hidup sehat.
“Inovasi produk ini penting untuk memperkuat posisi kami di pasar wine premium dan membuka segmen baru,” jelas Ketut.
Meski penjualan meningkat, laba bersih WINE justru turun ke Rp 17,92 miliar, atau menyusut 14,70% dari semester I-2024 yang mencapai Rp 21,01 miliar. Penurunan ini disinyalir akibat meningkatnya biaya operasional dan investasi pada pengembangan produk baru serta distribusi.
Meski demikian, manajemen WINE tetap optimistis untuk meraih target tahunan 2025; Penjualan ditargetkan mencapai Rp 324 miliar (naik 14%,.Laba bersih ditargetkan mencapai Rp 53,88 miliar (naik 20% dari tahun sebelumnya)
Dengan kombinasi momentum pariwisata, perluasan pasar, dan inovasi produk yang adaptif terhadap tren konsumen, WINE berharap dapat memperkuat eksistensinya sebagai pionir industri wine nasional dengan standar internasional.