StockReview.id – PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) memacu kinerja keuangan di penghujung tahun 2024 dengan target penjualan ambisius sebesar Rp 320 miliar. Perusahaan telah mengimplementasikan sejumlah strategi untuk memanfaatkan peluang di tengah tantangan pasar.
Kinerja ZYRX menunjukkan penurunan hingga kuartal III-2024. Penjualan bersih turun 9,79% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 208,19 miliar, sementara laba bersih anjlok 99,54% yoy menjadi Rp 137,78 juta. Menurut Sekretaris Perusahaan ZYRX, Evan Jordan, penurunan ini disebabkan oleh menyusutnya permintaan laptop dan PC pascapandemi serta persaingan ketat dengan merek global.
“Kami menghadapi tantangan signifikan, mulai dari perlambatan permintaan hingga kompetisi pasar yang semakin intens. Namun, kami telah menyusun strategi untuk memperbaiki kinerja ini,” ujar Evan.
ZYRX mengandalkan segmen business to business (B2B) sebagai penyumbang terbesar, yakni 50% dari total penjualan. Perusahaan menggencarkan penjualan ke perusahaan swasta dan BUMN dengan model pembelian skala besar dan kontrak jangka panjang.
“Segmen B2B menawarkan pendapatan yang lebih stabil dibandingkan konsumen individu. Kami juga terus mengejar peluang di sektor pendidikan dan pemerintah melalui program digitalisasi,” tambah Evan.
Selain itu, ZYRX memperkuat portofolio produk dengan fokus pada perangkat profesional yang memiliki margin lebih tinggi, seperti laptop untuk bisnis dan perangkat edukasi. Langkah ini dinilai dapat menjaga profitabilitas di tengah kompetisi harga.
Sepanjang tahun ini, ZYRX memperkenalkan beberapa produk baru, termasuk Zyrex Gaming & AI Notebook serta Zyrex Display (Smart TV dan Monitor). Produk-produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia yang menginginkan perangkat berkinerja tinggi dengan harga kompetitif.
“Kami menargetkan segmen profesional, edukasi, dan konsumen yang mengutamakan produktivitas. Ini merupakan langkah strategis untuk mempertahankan daya saing,” kata Evan.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, ZYRX tetap optimis dapat mencapai target Rp 320 miliar dengan mempertahankan margin laba bersih di kisaran 8%-10%. Strategi perusahaan yang berfokus pada pasar stabil dan inovasi produk menjadi kunci menghadapi perlambatan ekonomi dan daya beli masyarakat.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, ZYRX berharap dapat memperkuat posisinya di industri teknologi lokal dan memberikan kontribusi pada digitalisasi di Indonesia.