StockReview.id – Harga saham bank besar di Indonesia turun usai kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47.
Kemenangan Trump memunculkan kekhawatiran pasar terhadap kebijakan-kebijakannya yang kontroversial.
Sebelumnya, pasar berharap kebangkitan ekonomi dari pengumuman stimulus besar-besaran dari China, namun respons investor tetap lesu.
Saham empat bank utama—PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)—mengalami penurunan pada Senin pagi, 11 November.
Baca Juga: BBRI Bukukan Laba Rp45,36T hingga Triwulan III-2024
Saham BBRI turun 1,99%, BBCA 1,24%, BMRI 0,4%, dan BBNI 1,41%.
Dalam sepekan, saham-saham bank besar ini pun mencatatkan penurunan signifikan. BBRI anjlok 5,54%, BBCA melemah 3,86%, BMRI merosot 6,32%, dan BBNI turun 6,92%.
Kemenangan Trump dalam Pilpres AS pada 5 November menyebabkan aksi jual saham oleh investor asing. Saham BBCA, BBRI, dan BMRI mengalami tekanan jual terbesar pada Kamis lalu.
The Fed, sehari setelah kemenangan Trump, memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25% menjadi 4,5-4,75%, namun langkah ini tak cukup menyelamatkan saham bank dari penurunan.
Meski kemenangan Trump mengguncang pasar modal Indonesia, Ciptadana Sekuritas memperkirakan pemulihan pasar akan lebih cepat daripada 2016. Setelah Trump menang Pilpres 2016, IHSG turun 4,4% pada November namun naik 2,9% di Desember.
Menurut proyeksi Ciptadana, IHSG bisa mencapai 8.400 pada 2025 atau naik 16% dari level 7.244 pada 7 November. Penurunan suku bunga The Fed diprediksi mampu mempercepat pemulihan pasar. Ciptadana juga memproyeksikan pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada Desember.
Saham BBRI tetap menjadi pilihan utama Ciptadana berkat prospek pasar 2025. Dalam riset terpisah, Ciptadana mempertahankan rekomendasi “overweight” pada saham perbankan Indonesia.
Ciptadana memperkirakan pendapatan sektor perbankan akan tumbuh 12% di 2025, didukung kenaikan kredit dan margin bunga bersih. Namun, tekanan NIM di 2024 akan melambat akibat likuiditas yang ketat dan suku bunga tinggi sebelumnya.
Pada 2024, saham bank besar kurang menggembirakan, dengan IDXFINANCE hanya sedikit lebih baik dari IHSG. Saham-saham bank utama hanya naik 3%, sementara IHSG turun 1% per September.
Ciptadana menyoroti bahwa saham BBRI melemah 14%, sehingga menekan IDXFINANCE. Namun, BBCA dan BMRI masing-masing naik 10% dan 14%, menopang penguatan indeks.
Ciptadana merekomendasikan pembelian saham BBRI dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berkat prospek positif. BBRI akan mengalami pemulihan dengan NIM yang meningkat seiring penurunan suku bunga.
BBTN memiliki potensi besar karena pasar properti yang berkembang. Ciptadana memberikan target harga untuk saham BBRI, BBCA, BMRI, dan BBNI masing-masing sebesar Rp6.200, Rp11.600, Rp8.250, dan Rp6.700.