StockReview.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Februari 2023 mencapai 0,16 persen atau lebih rendah dibanding inflasi Januari 2023 yang tercatat sebesar 0,34 persen.
Inflasi tahunan mencapai 5,47 persen atau lebih tinggi dibandingkan inflasi tahunan pada Januari 2023 yang sebesar 5,28 persen dan Februari 2022 yang tercatat 5,06 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender 0,50 persen.
“Jika dilihat secara series inflasi Februari 2023 secara bulan ke bulan lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,34 persen,” jelas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers hari ini, Rabu (1/3/2023).
Kelompok transportasi mengalami deflasi terdalam, menyusul penurunan tarif angkutan udara, akibat harga avtur.
“Penyumbang inflasi bulananpada Februari 2023 diantaranya, komoditas beras, rokok kretek filter, bawang merah, cabai merah dan rokok putih. Sementara penyumbang inflasi tahunan yang sebesar 5,47 persen yaitu komoditas bensin, beras, bahan bakar rumah, tangga rokok kretek filter dan bahan bakar rumah tangga,” paparnya.
Lebih lanjut Pudji menyebutkan, dari 90 kota IHK terdapat 63 kota yang mengalami inflasi. Dari 63 kota tersebut, 37 kota di antaranya memiliki inflasi di atas inflasi nasional dan 26 lainnya di bawah inflasi nasional. Pada saat yang sama 27 kota mengalami deflasi.