StockReview.id – Mayora Indah (MYOR) menerapkan beberapa strategi guna menambah penjualan sehingga bisa meraih target penjualan senilai Rp 30 triliun dan laba senilai Rp 2 triliun.
Director and Global Marketing Director PT Mayora Indah Tbk Ricky Afrianto mengatakan optimistis perusahaan dapat menambah pundi-pundi pendapatan apalagi menjelang momentum peak season di akhir tahun dan masa pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.
“Ini hampir masuk masa pemilu, semoga pemilu tidak ada halangan dan berjalan di bulan Februari 2024. Nah dari kuartal IV biasanya sudah mulai ada peningkatan kekuatan konsumen terutama dalam industri Fast Moving Consumer Good (FMCG),” ungkapnya.
Ia menambahkan ketika pemilu berjalan, akan ada dana yang memang dikhususkan untuk membeli makanan atau minuman yang masuk dalam ranah industri FMCG.
“Jadi, maksudnya uang dari kampanye, menurut saya sudah mulai di kuartal IV. Kita berharap dana itu akan meningkatkan kekuatan konsumen,” tambahnya.
Selain menangkap momentum jelang akhir tahun dan pemilu. Mayora ungkap Ricky juga berusaha mengarahkan konsumen untuk beralih kepada produk yang diproduksi perseroan.
“Mau nggak mau, top of mind konsumen harus beralih ke produk Mayora. Nah, caranya menurut saya dari sisi toko dan kelayakan kita harus mulai sedikit lebih agresif,” ungkap Ricky.
Kedua cara Mayora untuk menarik lebih banyak konsumen adalah melalui periklanan.
“Karena ketika mereka (calon konsumen) melihat TV, ponsel, merek kami keluar. Kalau di FMCG, apa yang mereka ingat, itulah apa yang mereka beli. Jadi, kategori sangat mendorong sifat impulsif dari calon pelanggan,” jelasnya.
Strategi selanjutnya ungkap Ricky adalah perseroan akan lebih banyak melakukan inovasi dari sisi produk.
“Contohnya seperti produk Beng Beng yang biasanya dijual satuan, sekarang kita jual dalam kemasan share. Sama halnya dengan produk kami, Kalpa. Ini mendukung konsumen yang ingin membeli produk dengan sistem paket berbagi,” tuturnya.
Ia menambahkan, strategi juga diterapkan MYOR di pasar ekspor. Misalnya untuk pasar ekspor ke China, perseroan memanfaatkan tahun baru China atau Imlek sebagai momen untuk menambah pendapatan.
“Di Tahun Baru Imlek, khususnya untuk bisnis di China dan Vietnam tentu saja banyak membantu kami penjualan, terutama untuk produk butter cookies,” katanya.
Di sisi lain, Ricky menambahkan Grup Mayora adalah perusahaan eksportir consumer goods terbesar dari Indonesia dengan turn over bisnis lebih dari US$ 3 triliun.
Beberapa produk Mayora yang diklaim telah menguasai pasar dunia di antaranya adalah Kopiko Candy sebagai permen kopi nomor 1 dunia. Ada pula Kopiko Coffee sebagai kopi instan nomor 1 di Filipina.
Torabika Coffee sebagai kopi instan no 1 di Rusia dan Lebanon, Danisa yaitu produk kue mentega atau butter cookies nomor 1 di Cina dan Vietnam. Energen sebagai sereal sarapan nomor 1 di Indonesia hingga Malkist yang diklaim sebagai malkist sarapan nomor 1 di Indonesia dan Thailand.