StockReview.id – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi menetapkan harga penawaran umum perdana (IPO) Rp5.550 per saham. Harga ini mendekati angka tertinggi selama periode bookbuilding Rp4.590 hingga Rp5.900 per saham.
Penawaran saham AADI dijadwalkan dimulai Jumat, 29 November 2024, hingga Selasa, 3 Desember 2024.
AADI menawarkan 778,68 juta saham kepada publik, setara 10 persen dari total saham perusahaan. Dengan harga IPO ini, AADI berpotensi meraup dana hingga Rp4,32 triliun. Seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan strategis perseroan dan anak usahanya.
Manajemen mengungkapkan 40 persen dana IPO akan dialokasikan sebagai pinjaman ke PT Maritim Barito Perkasa (MBP). Pinjaman ini bertujuan mendukung investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dilakukan oleh MBP, anak usaha AADI.
Sebesar 15 persen dari dana IPO akan digunakan untuk membayar sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia. Pinjaman ini merujuk pada perjanjian yang ditandatangani pada 3 Mei 2024, sebagai bagian dari strategi keuangan perusahaan.
Sisa dana akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok pinjaman kepada Adaro Energy Indonesia (ADRO). Pembayaran ini terkait perjanjian pinjaman yang ditandatangani pada 24 Juni 2024. Alokasi ini diharapkan memperkuat struktur permodalan AADI.
Perseroan telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) sebagai penjamin emisi efek. Perusahaan optimistis penawaran saham perdana ini akan mendapat sambutan baik dari investor.
AADI dijadwalkan melangsungkan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 5 Desember 2024. Penawaran ini menandai langkah strategis AADI dalam memperkuat posisi di pasar modal Indonesia.