StockReview.id – Pemerintah memperingatkan tahun depan Indonesia berpotensi terkena dampak perubahan iklim El Nino. Potensi kemarau berkepanjangan tersebut diperkirakan dapat mempengaruhi produksi pangan di dalam negeri.
“El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan suhu muka laut ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa saat rapat bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta.
Menurut Suharso, salah satu dampak dari El Nino adalah kekeringan yang akan mempengaruhi produksi padi. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, lanjut dia, El Nino terbukti telah menurunkan produksi padi.
“Penurunan tersebut berkisar antara 1 hingga 5 juta ton, tergantung pada intensitas terjadinya El Nino,” ucap dia. Menimbang hal tersebut, dia mengharapkan isu strategis terkait El Nino yang berkaitan dalam sektor pertanian perlu ditindaklanjuti.
Suharso juga menyampaikan sejumlah isu strategis lainnya dalam sektor pertanian sebagai tindakan lanjut dari arahan Presiden dalam program pembangunan pada 2024 terkait major project dan antisipasi perubahan iklim maupun perdagangan global.
Isu tersebut meliputi regulasi regulasi penetapan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP), pengembangan korporasi petani, penguatan penyuluhan di kabupaten sampai desa, lalu ketepatan bantuan pemerintah dalam mendorong produktivitas.
Kemudian juga pengalihan belanja kementerian atau lembaga ke Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk memperkuat peran pemerintah daerah.