StockReview.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengingatkan pentingnya penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya penyalahgunaan yang dapat merugikan negara.
Dalam pernyataannya saat Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2024 di Jakarta pada Senin malam, Bahlil mengungkapkan pengalaman pribadinya sebagai pengusaha. Ia menekankan bahwa ada praktik buruk di lapangan, seperti pengusaha pompa bensin yang menyalurkan BBM subsidi namun melakukan tindakan curang, seperti mengalirkan solar ke drum pada malam hari.
“Saya pikir tentang pendistribusian, saya cuma titip aja, saya ini dulu pengusaha, pengusaha kecil-kecilan tambang juga. Ada pengusaha pompa bensin itu menyalurkan BBM subsidi, tetapi kalau malam hari solarnya itu dikencingin, dimasukkan di drum,” ujar Bahlil.
Menteri ESDM tersebut juga meminta agar praktik penjualan BBM subsidi kepada industri dengan harga yang menguntungkan, tidak terulang. Ia menjelaskan perbedaan harga yang signifikan antara BBM subsidi dan harga solar industri, yang dapat disalahgunakan.
“Kalau bayar subsidinya itu Rp7.000, Rp8.000. Kalau solar industri contoh Rp11.000, ya sudah selisih Rp3.000 (per liter) kita cincai aja. Jadi, tambah di situ. Udah kelakuan-kelakuan begitu,” tambahnya.
Bahlil menekankan bahwa penyalahgunaan subsidi harus dihentikan, mengingat besarnya jumlah subsidi yang diberikan negara, yang mencapai ratusan triliun rupiah. “Saya minta setop sudah, karena subsidi negara terbesar, subsidi kita terlalu besar,” tegasnya.
Ia juga mencatat bahwa kondisi ini menjadi perhatian serius, mengingat ketidakpastian harga minyak dunia akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah. “Saya mohon untuk mulai hati-hati, mulai hati-hati, karena subsidi kita ini gede, apalagi harga minyak dunia sekarang mulai ada mengkhawatirkan akibat perang yang ada di Timur Tengah,” pungkas Bahlil. (rht)