StockReview.id – PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) berhasil mencatatkan kinerja positif di tahun 2023, setelah melalui tahun-tahun penuh kerugian. BKSW berhasil membalikkan posisi tahun lalu dengan membukukan laba bersih Rp69,2 miliar untuk periode satu tahun penuh di 2023.
Sebelumnya, Bank QNB (BKSW) sepanjang 2022 mencatat rugi Rp400 miliar. Terpangkas 74 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp1,57 triliun. Pertumbuhan laba bersih BKSW salah satunya ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih.
Sampai akhir tahun, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) perseroan tercatat tumbuh 15% secara tahunan (year on year/yoy) atau mencapai Rp 525,64 miliar dari Rp456,28 miliar tahun sebelumnya. Sejalan dengan ini, BKSW mencatat pertumbuhan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 3,83% atau naik 0,64% yoy.
“Perbaikan kinerja pascapandemi Covid-19 yang mulai terlihat sejak awal 2023 berhasil dijaga dengan melakukan sejumlah langkah dan menyesuaikan strategi untuk memperkuat fundamental Bank. Hasilnya, kinerja Bank saat ini berjalan sesuai jalur,” ujar Presiden Direktur PT Bank QNB Indonesia Tbk, Haryanto Suganda, melalui keterangan tertulis,dikutip Senin (3/3/2024).
“Ke depan, kami berupaya untuk melanjutkan momentum positif ini dan mencapai pertumbuhan finansial yang solid serta berkelanjutan,” imbuhnya.
Memasuki tahun politik global, Bank QNB Indonesia juga masih mewaspadai peningkatan risiko kredit, termasuk peningkatan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL). Untuk itu, BKSW terus melakukan penyaluran kredit secara hati-hati dan selektif.
Pengelolaan kredit Bank yang prudent mendorong rasio NPL Bank terjaga baik di level 0,77% pada periode ini.
Dengan terjaganya rasio NPL, beban pencadangan kerugian kredit atau CKPN Bank dapat ditekan. Hal ini menyebabkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mencapai 94,53% di tahun ini, turun 40% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 134,60%.
Sejalan dengan peningkatan laba, BKSW mencatatkan pertumbuhan return on asset (ROA) sebesar 0,48% dan return on equity (ROE) sebesar 1,65%.
Di sisi lain, Bank QNB Indonesia juga berhasil menjaga likuiditas tetap sehat. Hal ini salah satunya tercermin dari rasio kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 465,30% dan net stable funding ratio ( NSFR ) sebesar 190,59% per Desember 2023.
Kedua rasio ini berada di atas ketentuan minimum regulator saat ini sebesar 100%.
Didukung oleh QNB Group, Bank QNB Indonesia terus memperkuat struktur permodalannya untuk dapat menjalankan strategi dan mengembangkan bisnisnya di masa depan.
Penguatan struktur permodalan Bank turut menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank berada di level yang sehat, yaitu 62,23% per Desember 2023. Hal ini menunjukkan Bank memiliki kemampuan ekspansi yang kuat.
“Kinerja positif Bank QNB Indonesia di 2023 tidak lepas dari dukungan Nasabah, karyawan, dan para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham pengendali Bank, QNB Group. Untuk itu, kami atas nama Manajemen Bank QNB Indonesia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada kami,” tutur Haryanto.