StockReview.id – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan di Oktober 2023 mencapai 8,99% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan tersebut cenderung stagnan dari bulan sebelumnya yang tumbuh 8,96% YoY.
Gubernur BI Perry Warjiyo bilang pertumbuhan tersebut didukung oleh peningkatan permintaan pembiayaan. Itu sejalan dengan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang terjaga.
“Secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh sektor jasa sosial, jasa dunia usaha, dan pertambangan,” ujar Perry.
Sementara itu, Perry bilang pembiayaan syariah juga terus meningkat mencapai 14,68% YoY pada Oktober 2023. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 8,36% YoY, antara lain didukung oleh penyaluran KUR.
Ke depan, Perry bilang pihaknya akan terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan dan memperkuat sinergi dengan Pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor-sektor prioritas, inklusi, dan ekonomi hijau.
Perry juga menyebutkan risiko kredit masih terkendali. Itu tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang rendah yakni sebesar 2,43% secara bruto dan 0,77% secara neto.
“Hasil stress-test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi tekanan global,” ujarnya.