StockReview.id – Binance, platform exchange kripto terbesar di dunia, membantah tuduhan yang mengaitkan mereka dengan kasus peretasan pada platform asal India, WazirX. Tuduhan ini mencuat setelah beberapa pernyataan yang dianggap menyesatkan mengenai hubungan antara Binance dan WazirX.
Peretasan WazirX Mengakibatkan Kerugian Besar
Pada 18 Juli 2024, WazirX melaporkan serangan siber yang menimpa salah satu multisig wallet mereka, yang menyimpan dana pengguna. Wallet tersebut memiliki lima penandatangan dari tim WazirX dan satu dari Liminal, mitra kustodian pihak ketiga mereka. Serangan ini mengakibatkan kerugian sekitar US$230 juta (sekitar Rp3,5 triliun), menjadikannya salah satu peretasan kripto terbesar tahun ini.
Setelah insiden tersebut, WazirX mengalami lonjakan permintaan penarikan dana dari pengguna yang tidak sepenuhnya bisa mereka penuhi. Pada Agustus 2024, Zettai Pte Ltd—entitas terkait dengan WazirX—mengajukan moratorium di Pengadilan Tinggi Singapura untuk melindungi diri dari tuntutan kreditor.
WazirX Menyebut Binance Bertanggung Jawab
Di pengadilan, Nischal Shetty, pendiri sekaligus CEO WazirX, menyebutkan bahwa serangan siber ini menghabiskan hampir setengah dari aset digital mereka. Ia juga menyiratkan bahwa Binance turut bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.
Binance Tegas Membantah
Menanggapi tuduhan ini, Binance merilis pernyataan tegas bahwa insiden tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab WazirX dan manajemennya. Binance menegaskan bahwa pengguna WazirX tidak ada kaitannya dengan platform mereka. Binance juga menuduh tim WazirX berusaha mengalihkan tanggung jawab atas hilangnya dana pengguna.
“Upaya mereka untuk mengalihkan tanggung jawab sangat mengecewakan. Namun, hal ini tidak boleh mengaburkan masalah utama: tim WazirX harus bertanggung jawab atas hilangnya dana pengguna yang berada di bawah pengelolaan mereka,” ungkap pernyataan resmi Binance.
Klarifikasi Hubungan Binance dan WazirX
Binance juga menekankan bahwa akuisisi WazirX oleh mereka tidak pernah terjadi, meski sempat dipertimbangkan. Menurut Binance, Zanmai Labs Pvt Ltd, entitas terdaftar di India, adalah pemilik sah WazirX dan bukan Binance.
“Tuduhan dari Shetty menyesatkan dan tidak mencerminkan kebenaran. Binance tidak bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh pengguna WazirX akibat peretasan ini,” tegas Binance.
Insiden ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh industri kripto dalam menjaga keamanan dan kepercayaan pengguna di tengah semakin maraknya peretasan terhadap platform digital.